Exclusive Sale Authority dalam Kamus Dunia Property Real Estate di Indonesia, Maka Exclusive Sale Authority merupakan kata kata bahasa yang paling sering digunakan oleh para pelaku industri properti baik developer, notaris, properti maupun real estate realtor agen makelar broker properti. Dan kata kata Exclusive Sale Authority tersebut jarang sekali dimengerti & digunakan oleh Sebagian Banyak Orang pada umumnya.

Exclusive Sale Authority adalah perjanjian yang dilakukan agen untuk mengamankan statusnya sebagai perwakilan vendor/pemilik properti, yang eksklusif untuk semua aspek penjualan termasuk menjadi negosiator untuk semua calon pembeli; terkadang disebut Exclusive Listing. Selain memaparkankan hak, kewajiban, dan kekuasaan agen, durasi perjanjian ini juga harus dipaparkan dengan jelas walau sifatnya tidak wajib. Banyak vendor bersikeras  menggunakan agen non-eksklusif untuk dapat bernegosiasi dengan pembeli potensial tanpa ada interupsi agen. Dengan demikian, vendor dapat berhemat pada pos komisi yang seharusnya diberikan kepada agen yang memiliki otoritas penjualan eksklusif.

Penggunaan makna istilah Exclusive Sale Authority sendiri dalam industri properti adalah untuk sebuah perjanjian yang biasa digunakan dalam industri properti, terutama antara pemilik properti dan agen real estat atau perusahaan pemasaran properti. ESA memberikan agen atau perusahaan pemasaran hak eksklusif untuk menjual atau memasarkan properti tertentu, dan pemilik properti menyetujui untuk tidak menggunakan agen atau perusahaan pemasaran lain selama jangka waktu ESA berlaku.

Dengan kata lain, ketika pemilik properti memberikan ESA kepada agen atau perusahaan pemasaran, mereka sepakat untuk tidak menjual properti mereka sendiri atau menggunakan layanan agen real estat lainnya untuk tujuan penjualan selama jangka waktu ESA tersebut. Ini memberi agen atau perusahaan pemasaran kontrol eksklusif atas penjualan properti tersebut.

Penggunaan ESA dalam industri properti memberikan beberapa manfaat, antara lain:

1. Fokus: ESA memungkinkan agen atau perusahaan pemasaran untuk fokus secara eksklusif pada penjualan properti tersebut, tanpa persaingan dari agen atau pihak lain.

2. Kepercayaan: ESA menunjukkan kepercayaan pemilik properti kepada agen atau perusahaan pemasaran yang dipilih, karena mereka memberikan hak eksklusif untuk menjual properti.

3. Koordinasi: ESA memungkinkan koordinasi yang lebih baik antara pemilik properti dan agen atau perusahaan pemasaran dalam hal strategi penjualan dan pemasaran properti.

Jangka waktu ESA dapat bervariasi dan biasanya ditentukan dalam perjanjian. Setelah ESA berakhir, pemilik properti dapat memutuskan untuk memperpanjang ESA atau menggunakan agen atau perusahaan pemasaran lain jika mereka menginginkannya. Kesepakatan tentang kompensasi agen atau perusahaan pemasaran biasanya juga dijelaskan dalam perjanjian ESA, termasuk komisi penjualan yang akan diterima oleh agen.

Penting untuk mencermati detail-detail perjanjian ESA dan memahami konsekuensi hukumnya sebelum menandatanganinya. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan seorang profesional hukum atau agen real estat yang berpengalaman dalam hal ini agar Anda memahami sepenuhnya apa yang Anda setujui saat memberikan Exclusive Sale Authority.

 Semoga penjelasan definisi kosakata Exclusive Sale Authority dapat menambah wawasan serta pengetahuan anda dalam berkomunikasi secara lisan atau tertulis.

© 2023, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA