Setiap trader atau investor mendambakan kemampuan untuk mengidentifikasi saham di awal pergerakan harga signifikan, sebelum euforia pasar (yang dipicu oleh greed) mulai terbentuk. Sayangnya, banyak investor ritel cenderung hanya fokus pada pergerakan harga (candlestick) dan mengabaikan Volume Transaksi, yang merupakan indikator fundamental psikologi pasar. Mereka baru tertarik membeli ketika harga sudah melambung tinggi, didorong oleh FOMO, dan terlambat menyadari bahwa smart money sudah mengakumulasi posisi jauh sebelumnya.
Seringkali, Volume Transaksi dianggap sebagai data sekunder yang membosankan. Padahal, Volume adalah bukti nyata dari action dan conviction (keyakinan) pelaku pasar. Pergerakan harga tanpa Volume yang mendukung ibarat tepuk tangan sebelah tangan; tidak meyakinkan dan mudah sekali berbalik arah. Ketika Volume tinggi muncul, itu mengindikasikan bahwa sejumlah besar uang (modal institusional) sedang berpindah tangan.
Kegagalan membaca Volume secara benar menyebabkan investor sering salah timing, masuk terlalu cepat ke sideways market atau masuk terlalu lambat saat harga sudah puncak. Pertanyaannya, bagaimana trik investor profesional dalam menggunakan Volume sebagai penanda awal, dan bagaimana kita dapat mengadopsi strategi aman untuk mendeteksi wake-up call pergerakan besar di pasar?
Kondisi pasar modal yang likuid menuntut analisis yang lebih dari sekadar melihat harga. Logika investor cerdas memandang Volume sebagai kekuatan di balik harga. Mereka mencari anomali Volume—Volume yang melonjak signifikan (misalnya, 3 hingga 5 kali rata-rata harian) tanpa diikuti kenaikan harga yang terlalu drastis. Anomali Volume ini sering terjadi di fase akumulasi atau distribusi.
Psikologi pasar di fase akumulasi dicirikan oleh fear yang masih dominan. Di sini, harga sering bergerak datar atau turun tipis, namun volume transaksi tiba-tiba meningkat tajam. Contoh kasus nyata, jika saham A sudah lama bergerak sideways dan investor ritel mulai bosan, smart money (investor institusi) akan memanfaatkan kepanikan kecil ini untuk membeli secara bertahap dalam volume besar. Volume tinggi pada harga rendah ini adalah penanda awal adanya keyakinan besar terhadap nilai intrinsik perusahaan.
Inti masalahnya adalah investor harus belajar membedakan Volume yang didorong oleh fear (Volume tinggi pada penurunan harga tajam, menandakan kepanikan massal) dengan Volume yang didorong oleh conviction (Volume tinggi pada kenaikan harga pertama setelah fase sideways, menandakan breakout yang sah). Conviction inilah yang menciptakan peluang pasar pergerakan besar. Volume harus selalu memvalidasi arah harga.
Untuk mengaplikasikan trik Volume ini menjadi strategi aman, terapkan tiga panduan nyata yang terstruktur. Pertama, Gunakan Rasio Volume Relatif (Relative Volume/RV). Panduan nyata adalah mencari saham yang RV-nya berada di atas 2.0. Ini berarti Volume hari ini dua kali lipat dari Volume rata-rata (misalnya, 20 hari). Lonjakan RV adalah alert pertama bahwa sesuatu yang signifikan sedang terjadi pada saham tersebut, yang memerlukan analisis lebih lanjut.
Kedua, Konfirmasi Breakout dengan Volume yang Superior. Jangan pernah percaya pada breakout harga (saat harga menembus level resistance) jika tidak didukung oleh lonjakan Volume yang signifikan. Breakout palsu (false breakout) sering terjadi dengan Volume kecil, yang merupakan jebakan bagi trader impulsif yang dikuasai greed. Breakout yang valid dengan Volume tinggi memberikan mindset keyakinan yang tenang dan terarah.
Ketiga, Waspadai Divergensi Volume dan Harga. Jika harga terus naik (memicu greed investor ritel) tetapi Volume transaksi terus menurun, ini adalah sinyal peringatan fear tersembunyi. Hal ini menunjukkan bahwa tren kenaikan sedang kehilangan momentum dan dukungan smart money. Ini adalah saat yang tepat bagi investor cerdas untuk mulai mengambil untung dan mengamankan modal, bukan justru menambah posisi.
Volume Transaksi adalah bahasa pasar yang jujur, cermin dari aksi kolektif pelaku pasar. Investor cerdas menggunakan Volume sebagai filter utama untuk memisahkan noise harga dari sinyal pergerakan fundamental. Mereka melawan greed dengan tidak mengejar harga tanpa Volume pendukung, dan melawan fear dengan menggunakan Volume tinggi di harga rendah sebagai sinyal akumulasi yang rasional. Ingat, Volume adalah konfirmasi, dan konfirmasi adalah dasar dari investasi yang bijak. Pantau data dan analisis investasi terkini hanya di emiten.com/info agar tidak tertinggal peluang berikutnya.
© 2025, magang. All rights reserved.