Kegiatan ekspor hal yang lumrah dilakukan oleh sebuah negara dalam menunjang produktivitas dan pertumbuhan nasional yang dilakukan dengan pemenuhan kebutuhan hajat hidup masyarakat. Baik ekspor  maupun impor sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing bagi suatu negara. Kejelasan mengenai segala sesuatu tentang ekspor dan impor akan dijelaskan melalui penjelasan di bawah ini. Simak baik-baik ya!

A. Pengertian Ekspor

Ekspor adalah merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menjual sebuah produk yang diproduksi dalam negeri kepada negara lain. Suatu kegiatan akan dikategorikan sebagai kegiatan ekspor apabila hal tersebut telah melewati batas daerah pabean yang merupakan keseluruhan wilayah milik negara Indonesia yang terdiri atas wilayah daratan, laut, dan juga udara yang dibatasi serta dilindungi melalui Zona Ekonomi Eksklusi (ZEE). Pihak yang melakukan kegiatan ekspor disebut sebagai eksportir, baik itu perseorangan maupun lembaga resmi berbadan hukum. Jika suatu negara telah berhasil melakukan kegiatan ekspor, dapat dikatakan jika negara tersebut telah berhasil memenuhi ketersediaan produksi dalam negeri yang sifatnya melimpah.

Tujuan Kegiatan Ekspor

1. Memacu Pertumbuhan Industri Dalam Negeri

Kegiatan ekspor yang dilakukan dalam skala internasional dapat memicu terjadinya sebuah stimulus yang dapat memacu pertumbuhan industri dalam negeri. Hal ini berarti, jika sebuah negara mampu untuk melakukan kegiatan ekspor maka dapat dipastikan negara tersebut telah mampu menyediakan cadangan produk yang melimpah bagi masyarakatnya, sehingga tidak perlu khawatir dengan munculnya kelangkaan pada suatu komoditas karena hal tersebut tentunya sudah dipikirkan dengan konsep yang matang.

Produksi dari karya-karya anak bangsa tidak hanya diapresiasi dan digunakan dalam negeri saja, tetapi negara lain turut memanfaatkannya sebagai sesuatu yang berguna. Tentunya hal ini akan menjadi suatu kebanggan dan secara langsung akan berimbas pada meningkatnya kesejahteraan serta produktivitas masyarakat dari arus industri pada sektor tertentu.

2. Mengendalikan Pasar dan Harga Produk

Apabila kegiatan ekspor terjadi maka akan menyebabkan terkendalinya pasar dan harga produk untuk suatu komoditas yang diperdagangkan serta komoditas lain yang berkaitan dengan komoditas pertama. Hal ini dikarenakan pada sebuah pasar, terkendalinya harga suatu produk tertentu akan ikut serta memengaruhi produk-produk lainnya. Oleh karena itu, suatu negara yang akan melakukan kegiatan ekspor harus memikirkan dengan baik ke mana arah tujuan ekspor tersebut dilakukan karena semakin negara tujuan eksportir membutuhkan produk tersebut, maka akan semakin mudah bagi negara eksportir untuk mampu mengendalikan harga di pasar.

3. Meningkatkan Cadangan Devisa Negara

Kegiatan ekspor secara umum akan berdampak pada meningkatkan cadangan devisa negara yang pastinya akan memberikan dampak positif secara langsung dalam perkembangan ekonomi selanjutnya pada suatu negara karena terbukanya peluang pasar secara strategis sebagai upaya untuk menumbuhkan investasi yang akan menimbulkan peningkatan pada devisa negara yang akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi yang positif.

Jenis-Jenis Ekspor

Dalam kegiatan ekspor, Anda akan mengetahui setidaknya 2 jenis ekspor yang dapat dipelajari yang terdiri dari ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. Secara general, kedua jenis ekspor ini memiliki karakteristiknya masing-masing, berikut ini penjelasannya.

1. Ekspor langsung merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperdagangkan produk dalam suatu komoditas dengan cara menjual produk tersebut melalui perantara atau yang biasa disebut dengan eksportir dengan perwakilan importir yang berkedudukan di negara tujuan.

Kelebihan dari ekspor jenis langsung ini adalah produksi sebuah produk dilakukan secara terpusat di negara asal. Pada intinya, segala kontrol yang berkaitan dengan  sistem produksi hanya dilakukan pada negara asal produk dan tidak ada kaitannya dengan negara tujuan ekspor. Sementara itu, adapun kekurangan yang dimiliki oleh jenis ekspor ini adalah tingkat biaya distribusi yang nilainya lebih tinggi apalagi jika skala penjualan atas permintaan produk dilakukan dalam jumlah yang besar.

2. Ekspor Tidak Langsung

Ekspor tidak langsung merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperdagangkan produk dalam suatu komoditas dengan cara menjual produk tersebut melalui perantara atau yang biasa disebut dengan eksportir yang selanjutnya akan penjualan tersebut diserahkan melalui perusahaan ekspor (export trading companies) serta perusahaan manajemen ekspor (export management companies).

Adapun kelebihan dari kegiatan ekspor tidak langsung adalah peran dari sumber daya produksi dapat lebih fokus dalam mengawasi dan mengontrol jalannya produksi karena kegiatan ekspor telah diserahkan kepada pihak lain yang ada untuk memfasilitasi kegiatan ekspor rpoduk ke negara importir, sehingga dapat menyebabkan kenaikan mutu dan standar serta meningkatkan efektifitas dari segi waktu, tenaga, dan juga biaya operasional. Sementara itu, kekurangan yang terdapat dalam kegiatan ekspor jenis ini adalah kurangnya kontrol atas kegiatan distribusi produk karena dilakukan oleh pihak kedua.

Penutup

Kegiatan ekspor yang dilakukan oleh suatu negara memiliki serangkaian tujuan positif yang mampu menunjang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Selain itu, ekspor dilakukan sebagai pertanda jika suatu negara telah berhasil mengarahkan terjadinya produksi terhadap suatu komoditas yang bernilai positif dengan cadangan yang melimpah, sehingga kemudian dialihkan untuk kegiatan ekspor yang akan menambah devisa negara. Selain itu, kegiatan ekspor akan mendorong terjadinya permintaan pasar yang semakin menguat karena permintaan tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri saja, tetapi dari negara-negara tujuan ekspor.

© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA