Dalam perusahaan, aset merupakan hal yang penting karena dapat diartikan sebagai semua kekayaan yang dimiliki perusahaan. Aset sendiri tidak hanya berupa uang, namun dapat berupa bangunan, tanah, perlengkapan maupun peralatan. Berdasarkan penggunaannya, aset sebuah perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk yaitu aset operasional dan aset non-operasional.

Definisi aset operasional

Aset operasional merupakan aset yang digunakan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan dan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Sebaliknya, terdapat juga aset non-operasional yang mencakup hal-hal seperti investasi jangka panjang yang tidak digunakan oleh perusahaan untuk mendukung operasi bisnisnya dan menghasilkan pendapatan. Terdapat beberapa jenis aset operasional, berikut merupakan jenis aset operasional yang terdapat pada sebagian besar perusahaan dan organisasi:

  1. Aset tunai. Aset tunai merupakan aset perusahaan yang mudah untuk dikonversikan menjadi uang tunai atau memiliki likuiditas tinggi. Contoh aset tunai adalah piutang, persediaan, peralatan kantor, mesin dan surat berharga seperti saham. Aset tersebut dapat berupa aset berwujud maupun tidak berwujud, selama perusahaan dapat dengan mudah mengubahnya menjadi uang tunai.
  2. Biaya dibayar dimuka. Biaya dibayar dimuka diartikan sebagai aset perusahaan yang berasal dari pembayaran dimuka untuk produk atau layanan yang mereka terima di masa mendatang. Misalnya, perusahaan dapat membayarkan asuransi mereka untuk beberapa bulan kedepan sekaligus untuk menerima pertanggungan selama periode waktu tertentu.
  3. Aset tetap. Aset tetap merupakan pembelian oleh perusahaan untuk penggunaan jangka panjang yang mendukung kegiatan operasional  dan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Contoh aset tetap adalah kendaraan perusahaan, tanah, bangunan dan peralatan. Aset tetap tidak memiliki likuiditas yang tinggi sehingga perusahaan tidak dapat dengan mudah mengubah aset tersebut menjadi uang tunai.
  4. Aset berwujud. Aset berwujud merupakan aset fisik yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh aset berwujud adalah uang tunai, mesin, peralatan kantor, persediaan, properti maupun surat berharga seperti saham, dan obligasi.
  5. Aset tidak berwujud. Aset tidak berwujud merupakan aset yang tidak memiliki bentuk fisik yang dimiliki oleh perusahaan. Aset tersebut mempunyai nilai umur manfaat lebih dari satu tahun. Contoh aset tidak berwujud yang mungkin dilaporkan perusahaan pada neraca adalah paten, merek dagang, domain, kekayaan intelektual, dan materi hak cipta.

Pentingnya aset operasional

Aset operasional mewakili nilai dan kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan pendapatan serta kemampuan mengubah aset non-tunai menjadi uang tunai. Terdapat aset operasional rata-rata yang dapat memberikan perusahaan rasio perputaran aset operasinya atau operating asset turnover, yaitu seberapa efisien perusahaan mampu mengubah aset operasinya menjadi pendapatan. Selain itu, aset operasional juga membantu perusahaan dalam menghitung aset operasi bersih mereka dan memberikan informasi mengenai kesehatan keuangan dan keamanan bisnis secara keseluruhan.

Definisi Aset Operasional dan Pentingnya Memahami Aset Operasional

© 2021 – 2022, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA