Trader adalah seseorang yang melakukan kegiatan investasi saham dengan jangka waktu relatif pendek (trading). Jual dan beli saham dilakukan dalam hitungan menit, jam, hari, dan minggu. Berdasarkan praktik kegiatan investasinya, trader diklasifikan ke dalam 4 tipe, yakni scalper, day trader, swing trader, dan position trader.
Keempat tipe trader di atas masing-masing mempunyai karakteristik terkait strategi saat melakukan investasi untuk menghasilkan keuntungan besar. Oleh karena itu, penting memahami secara mendalam mengenai masing-masing strategi dari keempat tipe trader di atas agar bisa mengontrol arah investasi, sehingga terhindar dari risiko kerugian yang tinggi.
Scalper ialah tipe trader yang melakukan kegiatan investasi dengan waktu sangat singkat. Seorang scalper mampu melakukan investasi saham hanya dalam hitungan jam bahkan menit. Cukup sulit untuk menjadi seorang scalper karena membutuhkan keberanian dan keputusan matang yang disertai dengan kekuatan modal besar. Selain itu, kejelian saat membaca situasi pasar melalui analisa teknikal dengan spesifikasi grafik berdasarkan menit dan jam turut memengaruhi keberhasilan investasi.
Day trader adalah tipe trader yang melakukan transaksi jual beli saham saat mendekati penutupan jam bursa. Keunggulan dari day trader adalah dari segi keuntungan yang memberikan titik resistance lebih jauh, sehingga nilai per transaksi bisa memetik keuntungan lebih besar. Untuk menjadi seorang day trader, harus memiliki hasil analisa kuat sebelum menentukan saham apa yang dibeli karena disaat saham harus dijual di masa mendekati penutupan jam bursa, day trader wajib menjualnya meskipun mengalami kerugian.
Swing trader adalah trader yang melakukan transaksi jual dan beli dalam rentang waktu singkat hingga menengah. Perhitungan jangka waktu tersebut berdasarkan hari hingga minggu. Adapun tantangan yang sekiranya dihadapi oleh swing trader adalah rentang profit taking tidak terlalu besar, cakupan level stop loss relatif sempit, serta tekanan dari segi psikologis karena timbulnya fluktuasi harga saham.
Akibat rentang waktu lebih panjang dibandingkan kedua tipe trader sebelumnya, penghasilan profit tentunya akan jauh lebih besar karena analisa saham dilakukan secara lebih kompleks.
Position trader merupakan tipe trader yang jangka waktu investasinya paling lama jika dibandingkan ketiga tipe trader sebelumnya karena perhitungan trading dilakukan dalam hitungan minggu. Analisa pun didasarkan atas gambaran teknikal, grafik harian, grafik mingguan, hingga grafik bulanan karena tujuan utama dari position trader adalah memperoleh keuntungan besar dengan waktu singkat.
Untuk itu, seorang position trader perlu melakukan analisa akurat agar terhindar dari saham yang memiliki fundamental kurang baik karena berpengaruh terhadap tumbuhnya potensi kerugian. Adapun karakteristik dari position trader adalah selalu melihat dan berusaha mengikuti tren apa yang tengah berlangsung pada pasar modal dan melakukan penjualan saham disaat telah menembus titik support tertinggi.
Dari keempat tipe trader di atas, secara garis besar trader-trader tersebut mempunyai jangka waktu investasi relatif sama namun memiliki strategi analisa saham yang berbeda. Perbedaan tersebut didasarkan pada bentuk serta komponen analisa teknikal dan grafik saham berlandaskan hitungan menit, jam, hari, hingga mingguan. Semakin lama trading dilakukan maka semakin panjang pula proses yang dibutuhkan oleh seorang trader dalam menentukan saham mana layak untuk dibeli dan dipertahankan.
© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.