Inflasi sering dikaitkan dengan konotasi negatif karena berakar dari dampak yang ditimbulkan fenomena satu ini begitu menonjol serta bersifat kompleks bagi stabilitas perekonomian nasional suatu negara. Inflasi ditandai dengan terjadinya kemerosotan terhadap nilai mata uang yang disebabkan oleh ketimpangan terhadap tingginya pergerakan peredaran uang dalam masyarakat. Imbasnya pun beralih pada meningkatnya kenaikan harga produk dan sangat berpengaruh pada aktivitas masyarakat saat hendak memenuhi kebutuhannya dengan pembelian produk kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dibedakan menjadi 4, yaitu inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat, dan inflasi sangat berat (hiperinflasi). Faktanya adalah tidak semua jenis inflasi memberikan dampak signifikan stabilitas perekonomian sebuah negara, namun hal tersebut patut diwaspadai agar tidak menimbulkan kepanikan serta keresahan di masyarakat.
Agar semakin memahami dampak negatif dari inflasi, di bawah ini akan dijelaskan mengenai rangkuman tiap poin permasalahan yang muncul sebagai imbas dari inflasi.
Dampak utama dari inflasi secara langsung memengaruhi stabilitas perekonomian karena dampak yang ditimbulkan mengganggu berjalannya pasar dan mengarah pada imbas negatif yang terjadi secara kompleks. Sehingga apabila terjadi inflasi, sudah dipastikan stabilitas perekonomian akan terganggu dalam periode yang tidak bisa dipastikan kapan berakhirnya.
Perhitungan harga pokok berpengaruh terhadap ketetapan nilainya karena persentase tingkat keparahan dari inflasi tidak menentu. Akibatnya, pihak yang paling dirugikan adalah penjual atau produsen produk karena berimbas pada penetapan harga pokok tidak tepat, misalnya berada di bawah rata-rata harga pokok penjualan dan itu menyebabkan produsen mengalami kerugian besar karena tidak sepadan dengan tanggungan beban biaya produksi.
Alur pemenuhan kebutuhan secara otomatis berubah karena menyesuaikan dengan situasi harga pokok produk pada pasar dengan pendapatan yang diterima dengan nilai tetap. Perbandingan sudah jelas tidak seimbang karena tingginya harga menyebabkan masyarakat berpendapatan tetap mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan. Penyempitan pemenuhan kebutuhan ini menimbulkan ketimpangan, baik dari segi pendapatan maupun kesejahteraan.
Terganggunya aktivitas ekspor barang disebabkan oleh perubahan harga barang semakin tinggi, sehingga menyulitkan pihak eksportir untuk menentukan harga pasar serta menutup beban distribusi agar tidak mengalami kerugian. Skema kerugian negara dalam kegiatan ekspor bermuara dari berkurangnya produk yang berhasil diekspor, sehingga memengaruhi tingkat pemasukan devisa negara.
Pihak-pihak penyedia jasa pinjaman uang atau kreditur sangat dirugikan oleh situasi ini karena nilai uang saat pinjaman berlangsung di awal tentunya memiliki besaran nilai yang berbeda saat pengembalian berlangsung. Secara otomatis ini mampu menimbulkan kurang terpenuhinya nilai rata-rata pokok pinjaman karena perolehan pengembalian dana terasa sedikit dan situasi ini menyebabkan debitur berada pada pihak dengan posisi yang diuntungkan.
Dampak terakhir inflasi satu ini sebenarnya memiliki keterkaitan dengan dampak pada pemasukan yang diterima masyarakat berpendapatan tetap karena logikanya adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah cukup terbebani, sehingga anggaran dana untuk dialokasikan pada aktivitas menabung di bank pun semakin berkurang bahkan mungkin tidak ada dan hal secara tidak langsung berimbas pada melemahnya perputaran uang pada masyarakat.
Salah satu solusi efektif dilakukan dengan meningkatkan suku bunga simpanan untuk mencegah pertambahan peredaran uang serta menarik atensi masyarakat agar semakin berminat untuk menyimpan uangnya dalam bank.
Itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai dampak inflasi dari berbagai sudut pandang, mulai dari dampak secara general yang merugikan negara hingga kerugian yang dialami masyarakat secara personal. Intinya adalah seberapa pun tingkat persentase keparahan inflasi, harus tetap diwaspadai mengingat hal tersebut berimbas pada dampak negatif secara kompleks dan segala dampak tersebut berujung pada situasi dari stabilitas perekonomian suatu negara.
© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.