Pengertian Istilah Arti kata Accounting Ratio dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) & Kamus Ekonomi Uang & Bank – Akhir Akhir ini banyak penggunaan kata kata baru yang jarang digunakan, seringkali menyebabkan kita tidak paham makna arti dari Accounting Ratio

Penggunaan kata Accounting Ratio tersebut sebenarnya sering ditemukan di dunia perbankan, pekerja professional, seperti forum meeting, Rapat Bagian Keuangan, Rapat Koordinasi Pengelolaan Keuangan, Rapat Internal. Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Evaluasi Kinerja, hingga Media Sosial seperti Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter atau whatsapp telegram group

Arti Accounting Ratio adalah nisbah akunting

Accounting Ratio, atau nisbah akuntansi, adalah metode untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dengan membandingkan angka-angka akuntansi yang relevan. Berikut adalah contoh penggunaan Accounting Ratio dalam bisnis:

1. Nisbah Lancar (Current Ratio): Ratio ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Perhitungan nisbah lancar adalah jumlah aset lancar dibagi dengan jumlah kewajiban lancar. Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki aset lancar senilai $100.000 dan kewajiban lancar senilai $50.000, maka nisbah lancarnya adalah 2 ($100.000 / $50.000). Nisbah ini memberikan gambaran tentang likuiditas perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2. Nisbah Laba Bersih terhadap Penjualan (Net Profit Margin): Ratio ini digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari setiap penjualan. Perhitungan nisbah laba bersih terhadap penjualan adalah laba bersih dibagi dengan pendapatan penjualan. Misalnya, jika sebuah perusahaan menghasilkan laba bersih sebesar $50.000 dari pendapatan penjualan sebesar $500.000, maka nisbah laba bersih terhadap penjualannya adalah 0,1 atau 10% ($50.000 / $500.000). Nisbah ini memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam mengelola biaya dan menghasilkan laba dari penjualan.

3. Nisbah Hutang terhadap Ekuitas (Debt-to-Equity Ratio): Ratio ini digunakan untuk mengevaluasi tingkat penggunaan utang oleh perusahaan dalam pembiayaan operasionalnya. Perhitungan nisbah hutang terhadap ekuitas adalah jumlah hutang dibagi dengan jumlah ekuitas. Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki hutang sebesar $200.000 dan ekuitas sebesar $300.000, maka nisbah hutang terhadap ekuitasnya adalah 0,67 atau 67% ($200.000 / $300.000). Nisbah ini memberikan gambaran tentang tingkat risiko keuangan perusahaan dan ketergantungannya pada pendanaan eksternal.

4. Nisbah Putaran Aset (Asset Turnover Ratio): Ratio ini digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Perhitungan nisbah putaran aset adalah pendapatan penjualan dibagi dengan jumlah total aset. Misalnya, jika sebuah perusahaan menghasilkan pendapatan penjualan sebesar $1.000.000 dengan total aset sebesar $500.000, maka nisbah putaran asetnya adalah 2 ($1.000.000 / $500.000). Nisbah ini memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari setiap unit aset yang dimiliki.

Contoh-contoh di atas hanya beberapa contoh penggunaan Accounting Ratio dalam bisnis. Terdapat banyak nisbah lainnya yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan dan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kondisi keuangan dan operasional perusahaan tersebut.

Semoga penjelasan definisi kosakata Accounting Ratio dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda tentang Dunia Ekonomi Uang & Bank

© 2022 – 2023, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA