Add-on Rate : istilah, Arti Penjelasan, Makna Pengertian adalah

berikut adalah contoh penggunaan kata “add-on rate” dalam konteks bisnis:

1. Pinjaman konsumen: Ketika mengajukan pinjaman konsumen, seorang pelanggan mungkin akan dikenakan “add-on rate” untuk tambahan suku bunga. Misalnya, jika suku bunga dasar adalah 10% per tahun dan add-on rate adalah 2%, maka suku bunga total yang harus dibayarkan oleh pelanggan akan menjadi 12%.
2. Pembiayaan otomotif: Dalam pembiayaan mobil atau kendaraan lainnya, “add-on rate” dapat digunakan untuk menghitung biaya bunga yang harus dibayar oleh pelanggan. Misalnya, jika harga kendaraan adalah $10.000 dan add-on rate adalah 5%, maka jumlah total yang harus dibayar oleh pelanggan menjadi $10.500.
3. Kredit konsumen: Saat menggunakan kartu kredit, “add-on rate” dapat mengacu pada tingkat bunga bulanan yang diterapkan pada saldo yang belum dibayar. Jika add-on rate adalah 1% per bulan dan saldo yang belum dibayar adalah $1.000, maka bunga bulanan yang harus dibayar adalah $10.
4. Pembiayaan perumahan: Dalam pembiayaan perumahan, “add-on rate” dapat digunakan dalam skema pembiayaan dengan metode pembayaran tetap. Misalnya, jika add-on rate adalah 3% per tahun dan jumlah pinjaman adalah $100.000 dengan tenor 10 tahun, maka jumlah total yang harus dibayar oleh peminjam selama 10 tahun adalah $130.000.

Dalam semua contoh ini, “add-on rate” merujuk pada tambahan suku bunga yang dikenakan pada transaksi keuangan atau pinjaman. Penting bagi pelanggan untuk memahami bagaimana add-on rate ini diterapkan agar dapat menghitung jumlah total yang harus dibayar.