Entrepreneurship adalah konsep kewirausahaan yang mempunyai berbagai macam bentuk. Masing-masing bentuk dari entrepreneurship memang memiliki karakteristik, konsep, serta tujuan yang berbeda-beda namun masih mempunyai tujuan mendasar yang sama, yakni memperoleh keuntungan. Karena pada dasarnya, konsep utama dari kegiatan berwirausaha pastinya ingin mendapatkan keuntungan.

Salah satu bentuk dari entrepreneurship yang banyak diminati dan dijalankan oleh para wirausaha adalah sociopreneurship. Sederhananya, sociopreneurship merupakan bisnis yang bergerak di bidang sosial untuk membantu sesama.

Keberadaan dari bisnis sociopreneurship telah banyak berdiri di Indonesia. Berdasarkan data dari CNN Indonesia, per tahun 2018 telah terdapat sebanyak 340.000 bisnis sociopreneurship di Indonesia. Pertumbuhan bisnis sosial nantinya akan semakin bertambah apalagi telah didukung oleh kemajuan teknologi.

Pengertian Sociopreneurship

Istilah sociopreneurship berasal dari dua suku kata, yaitu “social” dan “entrepreneurship”. Jika diartikan, sociopreneurship adalah usaha yang menggabungkan 2 konsep antara bisnis dengan aksi sosial. Tujuan dari sociopreneurship tidak lain adalah untuk melancarkan sejumlah aksi sosial dan kemanusiaan kepada sesama agar nantinya mampu meraih keberhasilan dan membuat kedua belah pihak merasa diuntungkan.

Bentuk bisnis satu ini sangat cocok bagi seseorang yang mempunyai jiwa bisnis dan sosial tinggi karena dapat mengimplementasikan passion dalam satu bidang.

Ketika menjalani bisnis sociopreneurship, seorang sociopreneur harus berani bersikap bijak dalam mengambil berbagai risiko karena usaha untuk menciptakan dampak positif bagi orang lain tentunya harus dilakukan secara tepat dan membutuhkan waktu tidak sedikit agar manfaat dan nilai gunanya bisa dirasakan secara bersamaan.

Perbedaan Sociopreneurship dengan NGO

Sociopreneurship dengan NGO sesungguhnya mempunyai perbedaan namun kerap kali beberapa pihak menyamakan kedua istilah ini. Mungkin karena sociopreneurship dengan NGO sama-sama memiliki konsep mengenai praktik dalam ranah sosial.

Tetapi, perlu dipahami jika sociopreneurship dan NGO mempunyai perbedaan mencolok mengenai konteks serta tujuan atau pencapaiannya. NGO atau non governmental organization adalah organisasi berbasis non profit yang menciptakan gerakan sosial untuk membantu sesama demi mewujudkan kebermanfaatan dan kesejahteraan bagi pihak lain.

Di sini dapat kita lihat jika terdapat penekanan dari kata “nonprofit” yang melengkapi istilah tersebut dan bisa disimpulkan jika aspek sosial yang dijalankan tidak bertujuan meraih keuntungan materiil karena murni dijalankan untuk membantu sesama.

Sementara sociopreneurship merupakan salah satu bentuk dari kegiatan berwirausaha yang menggabungkan konsep bisnis dengan aspek sosial. Keunikan dari bisnis ini adalah memberikan manfaat serta memudahkan orang lain, namun tetap bisa memperoleh keuntungan di dalamnya.

Karakteristik Sociopreneur

1. Berfokus pada aksi sosial

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya sociopreneurship mengutamakan konsep bisnis dengan menjalankan misi demi mewujudkan gerakan sosial yang berguna serta bermanfaat bagi orang lain.

Berbagai bidang dalam ranah sosial bisa dipilih untuk bisa menciptakan bisnis sociopreneurship, diantaranya bidang kesehatan atau pendidikan.

2. Berdampak luas bagi orang lain

Dampak dari sociopreneurship diharapkan mampu memberikan dampak luas bagi orang lain karena misi dan tujuan awal memang sudah terbentuk demikian. Oleh sebab itu, bisnis-bisnis yang bergerak dalam ranah sosial harus dikerjakan secara maksimal agar dampak dan manfaatnya bisa dirasakan secara luas oleh banyak orang, khususnya bagi pihak yang membutuhkan.

3. Kreatif dan inovatif

Dalam menjalankan bisnis pada konteks dan konsep apapun, selalu memerlukan nilai kreatifitas dan juga inovasi agar bisa mewujudkan ide secara riil dan sesuai dengan keinginan pribadi.

Saat ini, bisnis sociopreneurship juga dilakukan dengan menyesuaikan terhadap perubahan zaman, di mana era modernisasi serta berbasis digital seperti saat ini bisa mengimplementasikan ide dan menggabungkannya dengan teknologi.

Penutup

Itulah tadi penjelasan mengenai bisnis sociopreneurship. Secara sederhana, sociopreneurship memberikan penjelasan mengenai konsep bisnis berlatar belakang sosial dengan memberikan pengaruh serta dorongan melalui sejumlah aksis sosial agar nantinya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Agar bisnis bisa bertahan lama, ada baiknya untuk menciptakan sesuatu hal yang memang mempunyai nilai tambah lebih dibandingkan bisnis lainnya, misalnya mempunyai efek jangka panjang. Dengan demikian, masyarakat akan merasa tenang dan terbantu dengan adanya bisnis tersebut.

 

Baca Juga

Technopreneurship, Sociopreneurship, dan Ecopreneurship, Bedanya Apa?

© 2021 – 2024, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA