Istilah Arti kata Cognitive Dissonance dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) & Kamus Ekonomi Uang & Bank – Penggunaan kata kata yang jarang digunakan seringkali menyebabkan kita tidak paham tentang makna arti dari percakapan/topik tersebut Cognitive Dissonance

Arti Cognitive Dissonance secara singkat adalah Disonansi kognitif.

Cognitive dissonance dapat diterapkan dalam konteks bisnis ketika individu atau organisasi menghadapi konflik antara keyakinan, sikap, atau tindakan yang bertentangan. Berikut adalah contoh penggunaan cognitive dissonance dalam bisnis:

Contoh 1: Kampanye pemasaran yang bertentangan dengan praktik bisnis
Sebuah perusahaan yang menjalankan kampanye pemasaran yang menekankan komitmen terhadap lingkungan dan keberlanjutan, tetapi pada saat yang sama menggunakan bahan-bahan yang berbahaya bagi lingkungan dalam proses produksi mereka. Hal ini menciptakan disonansi kognitif antara pesan yang disampaikan dalam kampanye dan praktik bisnis sehari-hari. Untuk mengatasi disonansi ini, perusahaan dapat mengadopsi praktik-produksi yang lebih ramah lingkungan untuk memenuhi janji yang dibuat dalam kampanye mereka.

Contoh 2: Ketidakcocokan antara kebijakan internal dan tindakan pelaksanaan
Sebuah perusahaan yang menyusun kebijakan dan prosedur yang mendorong inovasi, kreativitas, dan partisipasi karyawan, namun dalam praktiknya, manajer membatasi kebebasan karyawan dan menghambat ide-ide baru. Hal ini menciptakan disonansi kognitif di antara karyawan yang diharapkan untuk berpartisipasi aktif namun dihadapkan pada hambatan organisasional. Untuk mengatasi disonansi ini, perusahaan harus memastikan bahwa kebijakan yang ditetapkan juga diimplementasikan dengan konsisten dalam seluruh tingkatan organisasi.

Contoh 3: Konflik antara nilai-nilai perusahaan dan tujuan keuangan
Sebuah perusahaan yang menyatakan komitmennya terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, tetapi pada saat yang sama, hanya memprioritaskan tujuan keuangan dan memaksimalkan keuntungan tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan atau sosial. Hal ini menciptakan disonansi kognitif di antara pemangku kepentingan, seperti konsumen atau pegawai, yang mengharapkan perusahaan untuk mengikuti nilai-nilai yang diumumkan. Untuk mengatasi disonansi ini, perusahaan harus menyelaraskan tindakan mereka dengan nilai-nilai yang diumumkan dan memastikan bahwa keuntungan finansial diimbangi dengan pertimbangan sosial dan lingkungan.

Dalam semua contoh di atas, terdapat ketidaksesuaian antara apa yang diumumkan atau diadvokasikan oleh bisnis dan apa yang sebenarnya dilakukan atau diimplementasikan. Dalam situasi-situasi ini, perusahaan harus mengidentifikasi disonansi kognitif tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi atau menghilangkan ketidaksesuaian tersebut agar konsistensi dan integritas dapat dipertahankan.

Perlu diketahui bahwa Penggunaan kata Cognitive Dissonance tersebut sebenarnya seringkali ditemukan di Industri keuangan & perbankan, pekerja professional startup berbasis teknologi, hingga dalam forum forum meeting internasional, Rapat Bagian Keuangan, Rapat Koordinasi Pengelolaan Keuangan, Rapat Internal Perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Evaluasi Kinerja Perusahaan, hingga Obrolan Media Sosial seperti Instagram, Tiktok, Facebook Group, Twitter, Linkedin atau whatsapp telegram group.

Semoga penjelasan definisi kosakata Cognitive Dissonance dapat menambah wawasan & pengetahuan anda dalam berkomunikasi.

© 2022 – 2023, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA