Setiap investor pasti pernah merasakan momen ketika layar portofolio berubah merah. Harga saham jatuh, nilai portofolio menyusut, dan rasa panik perlahan mengambil alih logika. Dalam situasi seperti itu, bahkan investor berpengalaman pun bisa tergoda untuk menekan tombol jual, seolah-olah menjual cepat adalah jalan keluar terbaik. Padahal, reaksi spontan
Setiap hari, jutaan transaksi saham terjadi di bursa. Angka harga bergerak naik turun setiap detik, dan banyak investor terpaku pada layar monitor, menebak ke mana arah pasar berikutnya. Namun, pertanyaan mendasar yang sering diabaikan adalah: apakah harga saham yang kita lihat di layar benar-benar mencerminkan nilai sesungguhnya dari
Banyak investor baru merasa bingung ketika harus menilai apakah suatu saham layak dibeli atau tidak. Mereka membuka laporan keuangan, melihat deretan angka, lalu menyerah karena dianggap terlalu rumit. Akibatnya, keputusan investasi sering kali dilakukan hanya berdasarkan emosi atau rumor pasar. Ketika harga naik, muncul rasa serakah untuk ikut
Di pasar saham, banyak investor tergoda untuk mengejar harga yang naik cepat, seringkali karena efek greed atau dorongan emosional untuk mendapatkan keuntungan instan. Fenomena ini sering terlihat pada investor pemula yang membeli saham hanya karena harganya sedang naik, tanpa melihat fundamental perusahaan yang mendasarinya. Akibatnya, ketika pasar mengalami
Investor sering kali menghadapi dilema antara mengincar keuntungan modal dari naik turunnya harga saham dan mengatur cash flow dari dividen untuk menciptakan penghasilan pasif. Banyak pemula fokus pada harga saham dan mengabaikan potensi dividen yang konsisten. Fenomena ini menimbulkan rasa greed saat melihat harga saham melonjak, dan fear
Investor senior memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam menghadapi dinamika pasar modal Indonesia. Mereka memahami bahwa keuntungan besar tidak selalu harus dicapai dengan mengambil risiko ekstrem. Banyak investor pemula tergoda untuk mengikuti hype atau rumor saham, tetapi investor yang matang tahu pentingnya manajemen risiko dan strategi yang terukur. Fenomena ini