Banyak investor merasa cemas ketika pasar saham mulai bergerak liar. Harga turun beberapa persen saja sudah membuat sebagian orang panik, menjual portofolio, lalu kembali menyesal ketika pasar pulih. Rasa fear yang muncul saat melihat portofolio merah sering kali membuat keputusan tidak lagi berdasarkan logika. Sebaliknya, sebagian investor menjadi
Banyak investor pemula merasa bingung ketika harus memilih saham yang layak masuk portofolio. Beberapa membeli hanya karena melihat rekomendasi media sosial, sebagian lainnya memilih saham yang sedang naik karena dorongan rasa takut tertinggal. Namun, keputusan seperti itu sering berakhir dengan penyesalan ketika harga saham berbalik arah. Kondisi pasar
Banyak investor baru sering merasa tersesat ketika pasar bergerak tidak sesuai harapan. Ada yang panik saat IHSG turun karena takut rugi, ada yang terlalu agresif ketika harga saham naik cepat karena terdorong rasa serakah. Dalam kondisi seperti itu, keputusan investasi sering kali lebih dipengaruhi emosi dibanding logika. Padahal,
Dalam dunia investasi saham, banyak investor pemula terjebak pada satu hal: harga. Mereka terpaku pada grafik naik-turun, mencari “saham murah”, atau mengejar momentum tanpa memahami apa yang sebenarnya terjadi di dalam sebuah perusahaan. Pola ini sering berulang—ketika harga naik, muncul greed; ketika harga turun, berubah menjadi fear. Dua
Banyak investor mulai memikirkan masa pensiun ketika usianya sudah mendekati titik kritis, yakni 10–12 tahun sebelum berhenti bekerja. Pada fase ini, kecemasan biasanya muncul dari dua sisi: rasa takut pensiun tanpa cukup dana dan rasa serakah ketika pasar sedang naik sehingga ingin mengejar keuntungan lebih besar. Kombinasi fear
Ketika pasar saham tiba-tiba jatuh dan IHSG memerah dalam hitungan menit, sebagian besar investor langsung disergap rasa takut. Notifikasi pialang berbunyi tanpa henti, grup WhatsApp penuh kecemasan, dan banyak investor pemula mulai berpikir untuk menjual semua aset hanya karena khawatir kerugian akan semakin besar. Fenomena ini berulang dari