Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan sebagian besar negara-negara di dunia dari awal tahun, dampaknya telah menimbulkan munculnya permasalahan ekonomi yang muncul satu per satu.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pun belakangan ini menunjukkan terjadinya resesi sehingga menyebabkan stabilitas perekonomian menjadi terganggu.
Jika resesi ekonomi tidak bisa diatasi dengan baik dan secara berkelanjutan terus mengalami kemerosotan, maka bisa diprediksi akan muncul permasalahan perekonomian lainnya yang disebut sebagai depresi ekonomi.
Secara sederhana, pengertian depresi ekonomi dikaitkan dengan munculnya penurunan aktivitas ekonomi secafa ekstrim dan bersifat kontinyu atau berkelanjutan.
Dijelaskan pula jika dampak dari depresi ekonomi bisa merambah pada aspek-aspek kompleks hingga aspek terkecil sekalipun karena saling berhubungan satu sama lain.
Contoh dari dampak depresi ekonomi adalah menyebabkan penurunan nilai perolehan Produk Domestik Bruto (PDB) riil hingga mencapai 10% di tiap tahun.
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan jika dampak dari depresi ekonomi sudah bisa dipastikan mempunyai skala yang lebih besar dan spesifik dibandingkan dengan resesi ekonomi.
Perekonomian sebuah negara menjadi semakin tidak berdaya karena efek yang ditimbulkan tidak serta merta menghilang secara langsung sesaat setelah permasalahan tersebut berhasil dikendalikan.
Oleh sebab itu, jika sebuah negara telah mengalami resesi ekonomi, maka perlu untuk mewaspadai dan diimbangi dengan penemuan berbagai solusi agar mampu mendorong terjadinya stabilitas perekonomian yang semakin membaik sehingga tidak sampai mengalami depresi ekonomi.
Sesungguhnya, faktor-faktor penyebab terjadinya depresi ekonomi tidak hanya bersumber dari permasalahan internal saja, namun dari faktor eksternal pula.
Salah satu contoh nyatanya adalah terjadinya pandemi Covid-19 yang awalnya bersumber di Republik Rakyat Tiongkok dan akhirnya menyebar keseluruhan dunia termasuk Indonesia.
Meskipun saat ini Indonesia masih mengalami resesi ekonomi, namun potensi untuk mengalami depresi ekonomi sangatlah besar yang disebabkan oleh pandemi. Karena seperti yang telah diketahui bersama bahwa angka pengangguran pun semakin meningkat dan diiringi dengan penurunan daya beli serta berkurangnya lapangan pekerjaan, sehingga menyebabkan kestabilan ekonomi ikut tergoyahkan.
Penjelasan di atas rasanya tidak cukup untuk menggambarkan dan menjelaskan faktor penyebab dari depresi ekonomi. Untuk itu, mari simak penjelasanya di bawah ini:
1. Penurunan minat dan daya beli masyarakat karena dipengaruhi oleh berbagai penyebab, salah satunya adalah menurunnya pendapatan.
2. Penambahan jumlah pengangguran relatif meningkat secara signifikan serta tidak diimbangi pula dengan jumlah tersedianya lapangan pekerjaan
3. Berkuranganya produktivitas perusahaan untuk memproduksi dan mendistribusikan produk-produk usaha miliknya, sehingga jumlah produksi berkurang dan ketersediaannya berpeluang untuk tidak terpenuhi dalam pasar
4. Berbagai perusahaan mengalami kebangkrutan atau kepailitan akibat penumpukan hutang yang tidak mampu dilunasi.
5. Terjadi kelangkaan produk di beberapa komoditas tertentu sehingga menyebabkan pasokan produk menjadi berkurang di pasaran, sehingga menyebabkan harga penawaran menjadi lebih tinggu dan tidak semua masyarakat mampu membelinya.
Sejarah depresi ekonomi terbesar di dunia dialami oleh negara adidaya, Amerika Serikat. Depresi yang terjadi di Amerika pada masa itu berhasil menjadi suatu sejarah bagaimana negara tersebut mencoba untuk bertahan dan berjuang agar mampu keluar dari segala permasalahan kompleks yang disebabkan oleh depresi ekonomi.
Depresi di Amerika Serikat ditandai dengan munculnya penurunan harga saham secara perlahan di tahun 1929. Penurunan tersebut mengakibatkan terjadinya penjualan saham secara besar-besaran sehingga menyebabkan investasi mengalami penurunan sehingga berdampak pada menurunnya produksi di berbagai sektor.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa dampak dari hal tersebut menyebabkan terjadinya gejolak ekonomi berupa anjloknya nilai saham, perusahaan banyak mengalami kebangkrutan dan kepailitan, gagalnya pemenuhan kebutuhan masyarakat, meningkatkan ketimpangan sosial, serta besarnya kepanikan yang dialami masyarakat
Depresi ekonomi sangat memengaruhi sektor perekonomian nasional serta berbagai aspek kehidupan masyarakat. Indonesia saat ini telah berada pada status resesi ekonomi dan mempunyai peluang untuk mengalami depresi ekonomi jika penurunan pertumbuhan ekonomi terus menerus terjadi.
© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.