Arti kata Heavy Market (pasar merosot tajam) sebenarnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) & Kamus Ekonomi Uang & Bank secara singkat adalah Keadaan pasar efek dimana cenderung efek-efeknya sebagian besar turun.
Contoh penggunaan “Heavy Market” dalam bisnis adalah sebagai berikut:
Sebuah perusahaan investasi memiliki portofolio saham yang beragam, yang mencakup saham–saham dari berbagai sektor industri. Namun, tiba-tiba pasar efek mengalami “Heavy Market” atau pasar merosot tajam di mana sebagian besar saham cenderung mengalami penurunan nilai.
Dalam situasi ini, perusahaan investasi tersebut mungkin akan menghadapi tantangan dalam menjaga kinerja portofolio mereka dan melindungi nilai investasi para klien mereka. Mereka harus berhati-hati dalam mengelola risiko dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif dari kondisi pasar yang sedang turun.
Contoh tindakan yang dapat diambil oleh perusahaan investasi dalam menghadapi “Heavy Market” antara lain:
Dalam situasi “Heavy Market,” perusahaan investasi harus tetap waspada, beradaptasi, dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas portofolio dan melindungi nilai investasi klien mereka di tengah kondisi pasar yang sedang merosot tajam. Berdasarkan penjelasan dan pendapat dari orang sukses / rich people.
Perlu diketahui bahwa Penggunaan kata Heavy Market tersebut sebenarnya seringkali ditemukan di dunia keuangan & perbankan, pekerja professional startup berbasis teknologi, hingga dalam forum forum meeting, Rapat Bagian Keuangan, Rapat Koordinasi Pengelolaan Keuangan, Rapat Internal. Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Evaluasi Kinerja, hingga Media Sosial seperti Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter, Linkedin atau whatsapp telegram group.
© 2022 – 2023, Moderator emiten.com. All rights reserved.