Break-Even Point (BEP) dalam Kamus Dunia Property Real Estate di Indonesia, Maka Break-Even Point (BEP) merupakan kata kata yang sering digunakan oleh para pelaku industri properti baik developer properti maupun makelar broker properti. Meskipun kata kata tersebut jarang sekali dimengerti Sebagian Banyak Orang pada umumnya.

Break-Even Point (BEP) adalah tahap ketika investasi sudah mendatangkan keuntungan yang cukup untuk menutup pengeluaran. Untuk investasi dalam properti, berarti pendapatan kotor sudah sama dengan jumlah biaya pelaksanaan sehari-hari pada hari normal (setelah ini, alur uang akan positif/untung). Istilah ini dikenal dengan sebutan “default point”.

Penggunaan makna istilah Break-Even Point (BEP) sendiri dalam industri properti adalah untuk mengukur kapan properti atau proyek properti akan mencapai titik impas di mana pendapatan yang diperoleh dari properti tersebut setara dengan biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan, pemeliharaan, atau operasinya.

Penggunaan makna Break-Even Point (BEP) dalam industri properti adalah untuk:

  1. Penilaian Proyek Properti: Sebelum menginvestasikan dalam pengembangan properti baru, investor properti dapat menggunakan konsep BEP untuk menilai kapan proyek tersebut akan mencapai titik impas. Ini membantu mereka memahami kapan proyek akan mulai menghasilkan keuntungan setelah mengatasi biaya awal investasi dan operasional.
  2. Pengambilan Keputusan Investasi: Konsep BEP membantu investor dalam membuat keputusan apakah suatu proyek properti akan menguntungkan dalam jangka waktu tertentu. Jika waktu yang dibutuhkan untuk mencapai BEP terlalu lama, hal ini dapat mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi dalam properti tersebut.
  3. Perencanaan Keuangan: Pemilik properti dapat menggunakan BEP untuk merencanakan keuangan mereka dan menentukan berapa lama mereka harus mempertahankan properti sebelum mencapai titik impas. Ini juga dapat membantu dalam menilai tingkat risiko yang terkait dengan kepemilikan properti.
  4. Pengembangan Properti: Dalam pengembangan properti, penggunaan BEP dapat membantu pengembang dalam menghitung biaya dan pendapatan yang diperlukan untuk mencapai titik impas, sehingga mereka dapat mengatur strategi pengembangan yang sesuai.
  5. Evaluasi Portofolio Properti: Penggunaan BEP juga dapat diterapkan pada portofolio properti di mana pemilik atau investor memiliki beberapa properti. Ini membantu mereka menilai kapan portofolio secara keseluruhan mencapai titik impas.

Semoga penjelasan definisi kosakata Break-Even Point (BEP) dapat menambah wawasan serta pengetahuan anda dalam berkomunikasi secara lisan atau tertulis.

© 2023, Busdev3. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA