Economic Obsolescence dalam Kamus Dunia Property Real Estate di Indonesia, Maka Economic Obsolescence merupakan kata kata bahasa yang paling sering digunakan oleh para pelaku industri properti baik developer, notaris, properti maupun real estate realtor agen makelar broker properti. Dan kata kata Economic Obsolescence tersebut jarang sekali dimengerti & digunakan oleh Sebagian Banyak Orang pada umumnya.

Economic Obsolescence adalah Penyusutan nilai sebuah properti yang disebabkan faktor eksternal, seperti dari segi legislasi atau perubahan fungsi properti di sekitar lokasi.

Economic obsolescence (ketidaklayakan ekonomi) adalah salah satu konsep dalam penilaian properti yang merujuk pada penurunan nilai suatu properti akibat faktor-faktor eksternal atau kondisi pasar yang mempengaruhi nilai properti tersebut. Dalam industri properti, economic obsolescence mengacu pada faktor-faktor ekonomi yang dapat mengurangi nilai suatu properti, meskipun properti tersebut mungkin dalam kondisi fisik yang baik.

Penggunaan makna economic obsolescence dalam industri properti adalah untuk mengidentifikasi dan mengukur faktor-faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi nilai suatu properti. Beberapa contoh faktor yang dapat menyebabkan economic obsolescence dalam properti meliputi:

1. Perubahan dalam kondisi pasar: Misalnya, jika terjadi penurunan permintaan untuk jenis properti tertentu di suatu wilayah karena perubahan tren pasar atau perubahan dalam kebutuhan konsumen, hal ini dapat menyebabkan penurunan nilai properti tersebut.

2. Perubahan peraturan dan perundang-undangan: Adanya perubahan dalam peraturan zonasi, peraturan pembangunan, atau peraturan lingkungan dapat mempengaruhi nilai properti dengan membatasi penggunaan atau pengembangan properti.

3. Teknologi dan perubahan industri: Kemajuan teknologi atau perubahan dalam industri dapat membuat fasilitas atau infrastruktur tertentu menjadi usang atau tidak relevan, sehingga mempengaruhi nilai properti tersebut.

4. Faktor-faktor ekonomi makro: Misalnya, perubahan tingkat suku bunga, inflasi, atau ketidakstabilan ekonomi dapat berdampak pada nilai properti, terutama jika properti tersebut berkaitan dengan investasi atau pembiayaan.

5. Perubahan demografi: Perubahan dalam struktur populasi atau migrasi penduduk dapat mempengaruhi permintaan dan nilai properti di suatu wilayah.

Dalam industri properti, analisis economic obsolescence dilakukan untuk memahami dampak faktor-faktor tersebut pada nilai suatu properti dan membantu pemilik properti, investor, dan penilai properti dalam membuat keputusan investasi yang lebih baik. Analisis ini dapat melibatkan perhitungan nilai ekonomi aktual (actual economic obsolescence) dan penilaian dampaknya terhadap nilai properti dalam laporan penilaian properti.

Semoga penjelasan definisi kosakata Economic Obsolescence dapat menambah wawasan serta pengetahuan anda dalam berkomunikasi secara lisan atau tertulis.

© 2023, Busdev3. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA