Recession dalam Kamus Dunia Property Real Estate di Indonesia, Maka Recession merupakan kata kata yang sering digunakan oleh para pelaku industri properti baik developer properti maupun makelar broker properti. Meskipun kata kata tersebut jarang sekali dimengerti Sebagian Banyak Orang pada umumnya.

Recession adalah Periode penurunan aktivitas ekonomi atau penurunan ekonomi secara umum. Resesi ditandai dengan penurunan jumlah lapangan kerja, produksi, penjualan, keuntungan, dan pertumbuhan ekonomi yang lemah. Walau tidak separah dan berkepanjangan layaknya depresi ekonomi, resesi berdampak besar pada pasar real estate. Penjualan melemah drastis, nilai properti dan tingkat harga cenderung menurun, dan pembangunan unit-unit baru hampir tidak ada karena berlebihnya pasokan unit pada sebagian besar pasar real estate.

Penggunaan makna istilah Recession sendiri dalam industri properti mengacu pada kondisi ekonomi di mana terjadi penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi selama periode waktu yang berkepanjangan. Dalam konteks industri properti, penggunaan makna Recession memiliki dampak yang signifikan dan mencakup beberapa aspek:

  1. Penurunan Aktivitas Pembelian Properti: Selama resesi, konsumen dan investor mungkin menjadi lebih hati-hati dalam melakukan pembelian properti. Permintaan untuk properti dapat menurun karena ketidakpastian ekonomi dan kurangnya keyakinan dalam kenaikan nilai properti.
  2. Penurunan Harga Properti: Kondisi resesi dapat menyebabkan penurunan harga properti karena permintaan yang lebih rendah. Pemilik properti mungkin menghadapi kesulitan dalam menjual properti mereka atau mendapatkan harga yang diinginkan.
  3. Penurunan Konstruksi Properti Baru: Pengembang properti mungkin membatasi atau menunda proyek-proyek konstruksi baru karena kurangnya permintaan atau akses terbatas ke pembiayaan.
  4. Peningkatan Tingkat Pengangguran: Resesi sering kali dikaitkan dengan peningkatan tingkat pengangguran. Kondisi ini dapat mengakibatkan kesulitan bagi banyak individu untuk membeli atau menyewa properti.
  5. Masalah Pembiayaan Hipotek: Selama resesi, lembaga keuangan cenderung menjadi lebih berhati-hati dalam memberikan pinjaman, termasuk pinjaman hipotek. Ini dapat menyulitkan pembeli potensial untuk mendapatkan pembiayaan.
  6. Ketidakpastian Pasar: Pasar properti cenderung mengalami ketidakpastian selama resesi, dan ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian dan penjualan. Pelaku industri properti perlu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar yang tidak stabil.
  7. Kesempatan Investasi: Meskipun resesi dapat membawa tantangan, beberapa investor melihatnya sebagai peluang untuk membeli properti dengan harga lebih rendah. Mereka dapat mencari properti dengan potensi kenaikan nilai setelah pasar pulih.
  8. Ketidakpastian Perencanaan Pengembangan: Pengembang properti mungkin menghadapi kesulitan dalam merencanakan proyek-proyek jangka panjang karena fluktuasi ekonomi yang tidak stabil.

Semoga penjelasan definisi kosakata Recession dapat menambah wawasan serta pengetahuan anda dalam berkomunikasi secara lisan atau tertulis.

© 2023, Busdev3. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA