Retail Gravity Model dalam Kamus Dunia Property Real Estate di Indonesia, Maka Retail Gravity Model merupakan kata kata yang sering digunakan oleh para pelaku industri properti baik developer properti maupun makelar broker properti. Meskipun kata kata tersebut jarang sekali dimengerti Sebagian Banyak Orang pada umumnya.

Retail Gravity Model adalah Model gravitasi yang digunakan untuk memperkirakan uang yang mengalir ke potensi penjualan/pendapatan di antara beberapa perusahaan ritel di pasar geografis tertentu.

Penggunaan makna istilah Retail Gravity Model sendiri dalam industri properti adalah untuk membantu pemilik atau pengelola properti untuk memahami dan merencanakan daya tarik dan distribusi pusat perbelanjaan atau ritel.

Beberapa aspek penggunaan makna Retail Gravity Model dalam industri properti melibatkan:

  1. Peramalan Pola Pembelanjaan: Retail Gravity Model membantu dalam meramalkan pola pembelanjaan konsumen berdasarkan faktor-faktor tertentu seperti jarak dan populasi. Ini memberikan wawasan tentang cara konsumen memilih untuk berbelanja.
  2. Penentuan Lokasi Optimal: Dengan menggunakan model ini, pemilik atau pengelola properti dapat menentukan lokasi optimal untuk mendirikan pusat perbelanjaan baru atau mengembangkan area ritel. Faktor-faktor seperti aksesibilitas dan daya tarik pasar dapat diperhitungkan.
  3. Penilaian Daya Tarik Relatif: Model ini membantu dalam menilai daya tarik relatif antara pusat perbelanjaan atau area ritel yang berbeda. Ini membantu pemilik atau pengelola properti untuk memahami persaingan di pasar dan menentukan strategi pemasaran yang efektif.
  4. Penentuan Ukuran Pusat Perbelanjaan: Berdasarkan analisis daya tarik dan pola pembelanjaan, Retail Gravity Model dapat membantu menentukan ukuran optimal untuk pusat perbelanjaan atau area ritel tertentu. Ini mencakup jumlah toko, jenis toko, dan ruang ritel lainnya.
  5. Evaluasi Kinerja Pusat Perbelanjaan: Setelah pusat perbelanjaan atau area ritel beroperasi, Retail Gravity Model dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja mereka dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya.
  6. Penentuan Strategi Pemasaran: Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi daya tarik konsumen, pemilik atau pengelola properti dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif untuk menarik lebih banyak pengunjung atau penyewa.
  7. Perencanaan Pengembangan Berbasis Data: Retail Gravity Model membantu dalam merencanakan pengembangan atau perluasan pusat perbelanjaan berdasarkan data empiris tentang perilaku konsumen dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
  8. Analisis Potensi Pasar: Dengan menggunakan model ini, pemilik atau pengelola properti dapat melakukan analisis potensi pasar untuk memahami sejauh mana suatu area atau pusat perbelanjaan dapat mencapai pasar targetnya.

Semoga penjelasan definisi kosakata Retail Gravity Model dapat menambah wawasan serta pengetahuan anda dalam berkomunikasi secara lisan atau tertulis.

© 2023, Busdev3. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA