Margin kontribusi atau contribution margin merupakan indikator yang wajib dihitung dan juga dilihat oleh para pebisnis. Karena dalam menjalankan bisnis ataupun perusahaan, sudah seharusnya untuk memahami keuntungan dari bisnis itu sendiri.
Tidak sedikit pebisnis melihat indikator keuntungan suatu bisnis dari nilai margin profitnya, di mana hal tersebut berguna untuk mengukur keseluruhan jumlah total pendapatan dan penjualan setelah dikurangi dengan beragam biaya yang telah terjadi. Namun, masih banyak pebisnis belum benar-benar memahami hal ini. Untuk itu, simak penjelasannya di bawah ini!
Pengertian Margin Kontribusi
Margin kontribusi merupakan suatu nilai dari pendapatan bersih setelah dikurangi dengan biaya-biaya variabel. Adapun rumus untuk menghitung margin kontribusi adalah sebagai berikut:
Margin Kontribusi = Pendapatan Bersih – Biaya Variabel
Dari rumus tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 2 komponen penting yang dipakai, yakni pendapatan bersih dan biaya variabel. Contoh sederhananya bisa dilihat saat kita membuat suatu produk atau memberikan suatu jasa dan dikenakan biaya pengiriman, maka nilai sisanya merupakan margin kontribusi.
1. Pendapatan Bersih
Penjualan bersih merupakan total penjualan yang sudah dikurangi dengan tunjangan dan pengembalian atau dapat pula disebut sebagai jumlah penerimaan bersih yang diharapkan oleh perusahaan. Jumlah pendapatan bersih pada umumnya sudah tertera dalam laporan laba rugi perusahaan.
Banyak laporan laba rugi melaporkan penjualan bersih sebagai satu-satunya angka penjualan. Tetapi tidak sedikit juga melaporkan total penjualan dan membuat pengurangan untuk pengembalian.
2. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah peningkatan biaya secara proporsional pada pendapatan dan juga operasi perusahaan. Selain itu, biaya variabel juga dapat disebut sebagai pembiayaan untuk bahan baku karena tidak sedikit jumlah produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Pada dasarnya, biaya variabel ini tidak akan dilaporkan secara khusus pada laporan keuangan apabila ditujukan untuk umum dan biasanya perusahaan lebih memilih untuk menerbitkan laporan pendapatan margin kontribusi yang didalamnya terdapat biaya variabel dan biaya tetap.
Tidak hanya menghitung margin kontribusi berdasarkan total pendapatan bersih dan total biaya variabel, perusahaan juga seringkali menghitung margin kontribusi per unit yang sudah diproduksi oleh perusahaan. Berikut rumus margin kontribusi per unit produksi:
Kontribusi Margin Per Unit Produksi = Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel Per Unit
Analisis dan Penilaian Margin Kontribusi
Margin kontribusi dapat digunakan manajemen perusahaan untuk menentukan keputusan dalam menetapkan harga produk dan berbagai hal produksi lainnya. Hal ini sangat membantu perusahaan untuk menghitung titik impas pada lini produk maupun unit kerja tertentu.
Perusahaan juga dapat menggunakannya agar bisa memahami besaran penetapan harga pada sebuah produk agar dapat menghindari terjadinya kerugian di saat produksi dan skala produksi terus meningkat. Hal ini juga akan sangat mempermudah perusahaan untuk dapat memahami produk dan dapat melihat mana yang perlu dipertahankan dan dikembangkan serta mana yang harus dihentikan.
Pihak perusahaan juga memiliki hak untuk menggunakan perhitungan ini dengan tujuan menghasilkan pendapatan. Contohnya, jika perusahaan memiliki target probabilitas spesifik yang harus dicapai dalam tahun berikutnya, maka manajemen tersebut dapat menggunakan rumus dari margin kontribusi agar dapat menghitung suatu model penetapan harga produk agar bisa membantu dalam peningkatan profitabilitas perusahaan.
Tidak hanya itu, pihak investor dan para analis juga bisa menggunakan margin kontribusi untuk menghitung dan mengevaluasi strategi efisien perusahaan untuk dapat menghasilkan laba.
Laba Margin Kontribusi
Untuk menghitung rasio dalam margin kontribusi, dapat digunakan rumus berikut ini:
1. Rasio Margin Kontribusi = (Total Penjualan – Total Biaya Variabel) : Jumlah Unit yang Dijual
2. Break Even Point (BEP) = Total Biaya Tetap : Margin Kontribusi Per Unit
Dalam menghitung BEP dari rasio margin kontribusi akan sangat membantu perusahaan untuk dapat memperoleh informasi detail mengenai produksi dan penjualan harga produk, serta perolehan nilai keuntungan.
Selain itu, BEP dan rasio margin kontribusi juga dapat digunakan untuk membuat suatu target penjualan dan menyesuaikan harganya jika dibutuhkan, sehingga secara tidak langsung analisa kedua hal ini juga akan menunjukkan adanya efisiensi operasional perusahaan.
Dalam hal ini, para investor dan analis juga dapat dengan mudah menghitung dan menggunakan margin kontribusi dengan melihat serta mengevaluasi efisiensi perusahaan agar dapat menghasilkan profit.
Terdapat 4 jenis rasio keuangan dan wajib diketahui oleh para pebisnis. Masing-masing rasio keuangan mempunyai fungsi berbeda-beda. Fungsi utama adalah memberikan informasi kepada para pebisnis bahwa perusahaan dalam keadaan tertentu dapat mengalami penurunan dan kemajuan. Berikut ini pembagiannya:
1. Rasio kegiatan terdiri dari rasio perputaran piutang, rasio perputaran aktiva, dan lainnya.
2. Rasio profitabilitas terdiri dari margin laba bersih, rasio pengembalian aset sampai dengan penghasilan per saham perusahaan.
3. Rasio solvabilitas terdiri dari rasio utang atas aset.
4. Rasio likuiditas terdiri dari rasio lancar dan rasio kas sampai dengan rasio perputaran kas.
© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.