Pada setiap produk kemasan akan selalu ditemukan tampilan berupa sekumpulan garis-garis hitam memanjang dan di bawahnya terdiri deretan angka yang disebut sebagai barcode. Barcode harus disertakan pada tiap produk kemasan dengan sistem produksi skala besar untuk memudahkan pencatatan atau inventarisasi mengenai produk tersebut karena memuat segala informasi yang berguna untuk memperlancar kegiatan produksi, distribusi, hingga penjualan produk.
Fungsi barcode adalah untuk memudahkan proses transmisi yang dibantu oleh perangkat teknologi, sehingga memudahkan pembacaan berbagai informasi, misalnya mengenai harga produk. Deretan angka-angka di bawah barcode mempunyai nama dan fungsinya masing-masing untuk menandai jenis produk tertentu. Jenis-jenisnya terdiri dari number system character, manufacturer code, 3 guard bars, product code, dan check digit.
Barcode atau kode batang pertama kali dikembangkan oleh Bernard Silver dan Norman J. Woodland yang dipatenkan pada tahun 1966. Awal mulanya pengembangan barcode dilakukan dengan menggambar sekumpulan garis-garis panjang untuk mendeskripsikan kode Morse. Barcode difungsikan secara sederhana untuk memuat segala informasi mengenai produk tertentu agar dapat dipindai dan dibaca dengan mudah oleh penggunanya.
Ini merupakan tahapan inovasi dalam proses efisiensi pencatatan produk, sehingga mampu mengubah alur kerja perusahaan secara lebih singkat dari segi waktu dan biaya operasional. Salah satu kegunaan dari barcode bisa dilihat pada inventarisasi produk saat tahap produksi dan distribusi produk.
1. Barcode 1 Dimensi (1D)
Barcode 1 dimensi merupakan kode yang terdiri dengan sekumpulan garis dan deretan angka berfungsi untuk mencakup informasi mengenai produk berwujud teks, berupa jenis, ukuran, dan warna kemasan dari produk tersebut. Salah satu manfaat dari kode barcode 1 dimensi ini adalah untuk membantu kelancaran pelacakan produk saat dikirim ke wilayah tertentu sesuai data pemesan.
2. Barcode 2 Dimensi (2D)
Fungsi serta manfaat dari barcode 2 dimensi sejatinya hampir sama dengan barcode 1 dimensi. Hanya saja cakupan informasi saat barcode tersebut dipindai memuat sesuatu yang lebih beragam dan kompleks dan pembacaan informasi mencakup teks dan gambar mengenai produk.
Dikembangkannya inovasi barcode menghasilkan berbagai manfaat bagi para pelaku bisnis saat melaksanakan kegiatan operasional yang berhubungan dengan produksi dan distribusi produk. Manfaat yang bisa diambil dari hal ini adalah efisiensi dari segi biaya dan waktu karena proses pengerjaan inventarisasi dan informasi lainnya bisa dilakukan secara singkat dengan biaya minim. Produktivitas perusahaan menjadi lebih meningkat karena waktu yang tersisa bisa dialokasikan untuk melakukan kegiatan lainnya.
Proses pembacaan data dari hasil input menjadi mudah dipahami dan tersimpan secara aman karena memanfaatkan akses teknologi digital, sehingga akurasi data sangat tinggi. Kemudian, hal ini juga mampu meningkatkan kinerja manajemen perusahaan dan membuat berbagai keputusan dan perencanaan strategis lainnya menjadi lebih cepat ditetapkan serta diterapkan.
Sesungguhnya, begitu mudah membedakan antara barcode dengan QR code karena seringkali, banyak pihak masih mendapati kebingungan mengenai perbedaan dari kedua kode ini karena memang sangat umum digunakan oleh pihak-pihak tertentu agar melancarkan kegiatan operasional perusahaannya.
Berdasarkan keberadaan dan perkembangannya, barcode hadir lebih awal dibandingkan QR code karena telah dipatenkan sejak tahun 1966, sedangkan QR code termasuk ke dalam temuan baru di dunia teknologi. Selain itu berdasarkan kegunaannya, barcode memiliki jangkauan fungsi serta manfaat lebih sempit dibandingkan QR code karena memang jika dilihat lagi berdasarkan pengembangannya, barcode telah ditemukan sejak puluhan tahun lalu.
Barcode lebih mengarah pada standarisasi terkait pencatatan yang dilandasi oleh kategorisasi nama produk, jenis, dan harganya, serta hanya bisa dipindai dengan alat khusus alias tidak bisa dipindah melalui perangkat seluler biasa. Sedangkan QR code bisa mencakup beragam informasi serta mampu dipindai melalui perangkat seluler, seperti ponsel pintar.
Berdasarkan penjelasan di atas, fungsi utama dari barcode adalah untuk memudahkan inventarisasi, kemudahan, serta meminimalisir bentuk kerugian waktu dan biaya dari kegiatan operasional perusahaan. Dengan barcode, segala pencatatan terkait informasi produk bisa dimuat dalam satu barcode dengan segala informasi penting di dalamnya dengan tingkat akurasi dan keamanan tinggi karena telah dikolaborasikan melalui bantuan teknologi.
Kehadiran barcode diharapkan mampu membantu perusahaan dan segala bentuk usaha lainnya yang membutuhkan pencatatan skala besar, sehingga produktivitas kegiatan bisa ditingkatkan dari waktu ke waktu.
© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.
Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia
PT APLIKASI EMITEN INDONESIA