Perkembangan media sosial merambah pada kemudahan pengerjaan berbagai bentuk kegiatan pemasaran menjadi semakin mudah dikontrol karena fleksibilitas media sosial yang menyediakan konektivitas antara pelaku bisnis dengan konsumen, sehingga bisa tetap berinteraksi di tempat dan waktu yang berbeda-beda.
Kini konsumen bisa melakukan aktivitas berbelanja tanpa perlu datang langsung ke tempat penjualan produk karena telah tersedia suatu fitur yang difasilitasi oleh media sosial atau bisa disebut dengan istilah social commerce.
Social commerce tercipta karena adanya peluang bisnis dalam media sosial dengan memberikan kenyamanan dan pengalaman berbelanja yang tidak membuang banyak waktu serta tenaga.
Social commerce merupakan usaha pemasaran dan penjualan produk dengan memanfaatkan peran media sosial dengan strategi pemasaran tertentu untuk bisa memberikan pelayanan berbelanja yang menyenangkan dan terpercaya kepada konsumen.
Kenyamanan yang dimaksud di sini adalah berupa kemudahan untuk bisa berbelanja berbagai kebutuhan konsumen yang bisa dilakukan secara fleksibel di berbagai tempat, waktu, serta situasi. Konsumen bisa secara mandiri memilih dan melakukan transaksi pembayaran dengan cepat karena segalanya telah berafiliasi secara digital melalui bantuan media.
Jadi, pada dasarnya social commerce menyediakan kemudahan berupa kenyamanan bagi para konsumen untuk bisa bergerak secara aktif memenuhi kebutuhannya. Selain itu, untuk semakin meningkatkan kenyamanan berbelanja dan membuat konsumen merasa dihargai, pelaku bisnis perlu mengkaji metode apa yang mesti digunakan saat berinteraksi dengan konsumen.
Misalnya, ketika konsumen bertanya perihal ketersediaan stok suatu barang, para pelaku bisnis bisa meresponnya dengan waktu tidak begitu lama serta bahasa yang digunakan harus bisa menyesuaikan. Hal semacam itu bisa memberikan dampak baik secara jangka panjang bagi pertumbuhan bisnis karena feedback yang diberikan oleh konsumen berguna untuk mengevaluasi kinerja.
Penting untuk memahami kemudahan menjalankan bisnis melalui metode social commerce karena salah satu beban bisnis adalah adanya biaya operasional yang lebih besar jika penjualan produk dilakukan secara langsung, bukan melalui perantara media. Social commerce hadir sebagai jawaban jika ingin melaksanakan bisnis dengan biaya lebih rendah karena operasional hanya akan mencakup kegiatan produksi dan pemasaran bisa dilaksanakan melalui media sosial, sehingga biaya bisa dialihkan ke bidang yang lebih membutuhkan dari segi prioritas dan jangka waktunya.
Oleh karena itu, produktivitas bisnis berpotensi meningkat karena beban dialihkan ke cara yang lebih mudah implementasinya. Selain itu, penjualan produk bisa lebih interaktif karena dilakukan secara personal dan mengutamakan privasi agar kenyamanan konsumen tetap terjaga.
Dengan interaksi, maka kepercayaan konsumen terhadap sebuah bisnis meningkat karena pemberian pelayanan dan fasilitas yang bisa menciptakan kesan positif, sehingga kedepannya bisa menumbuhkan loyalitas konsumen berdasarkan jumlahnya. Bila hal tersebut berjalan dengan baik, pertumbuhan pengenalan brand (brand awareness) di mata publik bisa terjadi begitu cepat.
Saat ini, terdapat 3 platform media sosial saja yang mampu menyediakan wadah untuk bisa melakukan social commerce. Berikut ini penjelasannya!
Media sosial Instagram menyediakan berbagai fitur yang menunjang terciptanya kegiatan pemasaran efektif dengan memfasilitasi wadah bagi para penjual serta pembeli untuk bertemu dalam 1 platform, di mana fitur social commerce pada Instagram disebut sebagai Instagram Shopping. Selain itu, pelaku bisnis juga dapat dengan mudah mempromosikan produk bisnisnya pada Instagram karena tersedia berbagai pilihan bentuk postingan, baik itu berupa gambar, video, maupun IG TV.
Facebook merupakan salah satu platform media sosial dengan pengguna terbanyak dan bisa menjadi alternatif pilihan untuk menjalankan pemasaran serta promosi bisnis. Facebook berhasil menyediakan ruang cukup apik untuk mempertemukan antara penjual dengan pembeli yang dilengkapi pula oleh fitur Facebook lainnya untuk difungsikan sebagai penerapan strategi marketing agar penjualan produk bisa terus bertumbuh.
Pinterest telah menyediakan fitur social commerce sejak tahun 2015 dan jumlah pengguna Pinterest tahun 2020 di kuartal pertama mencapai 365 juta pengguna. Masifnya pengguna Pinterest yang tersebar di seluruh dunia bisa dijadikan sebagai referensi untuk melakukan pemasaran produk pada media sosial ini.
Social commerce saat ini telah banyak diterapkan oleh para pelaku bisnis karena keefektifan dan fleksibilitas penggunaannya. Bisnis yang dijalankan dengan social commerce bisa dipantau dan diawasi setiap waktu, serta berbagai fitur lainnya yang memudahkan pelaku bisnis untuk bisa mempromosikan produknya, sehingga mampu meningkatkan brand awareness dan pemasukan.
© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.
Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia
PT APLIKASI EMITEN INDONESIA