Penurunan pasar yang cepat (market crash atau koreksi tajam) adalah ujian terberat bagi mental setiap investor. Ketika harga saham anjlok 5% hingga 10% dalam sehari, fear yang masif dan kolektif segera menyebar. Investor ritel seringkali merasakan dorongan psikologis yang tak tertahankan untuk segera menjual aset mereka (cut loss), bukan karena fundamental perusahaan berubah, melainkan karena mereka ingin menghentikan rasa sakit kerugian yang tertera di layar.

Situasi nyata menunjukkan bahwa kerugian finansial di tengah penurunan cepat seringkali lebih kecil daripada kerugian psikologisnya. Keputusan menjual saat panik (mencapai titik terendah fear) mengubah kerugian di atas kertas menjadi kerugian permanen. Ironisnya, setelah menjual, mereka sering dilanda greed yang keliru, mencoba mengejar rebound yang terjadi kemudian, dan akhirnya membeli kembali di harga yang lebih tinggi. Ini adalah lingkaran setan emosi.

Investor profesional memandang penurunan cepat sebagai strategi aman untuk melakukan stress test pada perencanaan mereka. Mereka tenang karena sudah menyiapkan skenario terburuk. Pertanyaannya, bagaimana trik investor cerdas dalam menangani tekanan psikologis saat pasar turun cepat, dan bagaimana mereka mengubah kepanikan menjadi peluang pasar?

Kondisi pasar saat turun cepat adalah akibat dari liquidity crunch dan ketidakpastian mendadak (misalnya, berita geopolitik atau krisis sistemik). Logika investor cerdas memandang market crash sebagai diskonto sementara atas nilai intrinsik, bukan penghancuran nilai. Mereka tahu bahwa sebagian besar penurunan harga didorong oleh fear spekulan yang menggunakan leverage, bukan oleh investor berbasis fundamental.

Investor profesional fokus pada kontrol internal, yaitu tindakan yang dapat mereka kendalikan. Mereka mengabaikan harga harian dan kembali memeriksa alasan pembelian saham mereka (yang disebut investment thesis). Contoh kasus nyata, jika perusahaan yang mereka miliki masih menghasilkan laba kuat, neraca bersih, dan cash flow positif, tekanan harga hanya dianggap noise. Mereka mengendalikan fear dengan memverifikasi data fundamental, bukan sentimen pasar.

Inti masalahnya, tekanan psikologis muncul karena disiplin yang rapuh. Investor profesional telah menetapkan aturan Stop Loss dan Target Price sebelum membeli, sehingga eksekusi di tengah panik menjadi otomatis dan tanpa emosi. Mereka juga memastikan mereka memiliki dry powder yang siap digunakan. Dry powder memberikan power untuk membeli, yang secara psikologis jauh lebih menenangkan daripada power untuk menjual.

Untuk menangani tekanan psikologis dan menyusun strategi aman di tengah pasar turun cepat, terapkan tiga panduan nyata yang fokus pada pengendalian diri. Pertama, Jauhkan Diri dari Layar Perdagangan. Panduan nyata: Tentukan periode minimum (misalnya 24 jam) di mana Anda tidak akan melihat portofolio Anda saat terjadi penurunan drastis. Gunakan waktu itu untuk membaca laporan keuangan terakhir perusahaan, bukan berita pasar. Ini adalah cara proaktif memotong rantai reaksi fear.

Kedua, Terapkan Prinsip If You Are Scared, Buy Less. Jika fear Anda sangat tinggi, jangan menjual. Sebaliknya, gunakan sebagian kecil dari dry powder Anda untuk membeli saham blue chip yang anjlok secara tidak rasional. Mindset ini mengubah fear menjadi action yang terarah dan tenang. Membeli, meskipun dalam jumlah kecil, secara psikologis lebih memberdayakan daripada menjual.

Ketiga, Prioritaskan Rebalancing Risiko, Bukan Cut Loss Panik. Jika portofolio Anda menjadi terlalu terkonsentrasi pada satu sektor setelah penurunan, lakukan rebalancing yang terukur. Jual sebagian saham yang memang overvalued (didorong greed sebelum crash) dan pindahkan dananya ke saham berkualitas yang undervalued. Strategi aman ini mengubah kepanikan menjadi keputusan logis.

Menangani tekanan psikologis saat pasar turun cepat adalah tentang menukar insting flight-or-fight dengan disiplin analitis. Investor cerdas melawan fear dengan perencanaan risiko yang matang, dan melawan greed untuk berspekulasi di tengah volatilitas. Ingat, kerugian terbesar seringkali bukan dari pasar, melainkan dari reaksi emosional kita sendiri. Pantau data dan analisis investasi terkini hanya di emiten.com/info agar tidak tertinggal peluang berikutnya.

© 2025, magang. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Leave a Comment

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA