Ini jangan sampai Anda lakukan, investasi yang salah, masih banyak orang awam yang melakukan kesalahan ini. Karena itu akan kami bahas mengenai ini.
Jika Anda tidak didampingi oleh financial advisor, maka Anda bisa mengambil keputusan yang salah. Itu karena pengalaman yang berbeda, selain itu juga background pendidikan yang berbeda.
Apabila tidak dipertimbangkan dengan benar-benar, mengambil keputusan tanpa pertimbangan yang matang, maka Anda bisa salah dalam membeli. Apa saja contohnya? Yuk langsung saja kita bahas.

Contoh investasi salah yang kerap dilakukan
1. Membeli mobil
Banyak yang beranggapan kalau membeli mobil adalah investasi. Tetapi apakah ini hal yang benar? Sebenarnya tergantung.
Jadi jika Anda memiliki usaha persewaan mobil sebagai contoh, maka membeli mobil memang menjadi sebuah investasi. Karena Anda akan memperoleh passive income.
Tetapi jika Anda membeli mobil untuk penggunaan pribadi. Maka itu namanya bukan investasi. Alasannya adalah karena harga mobil jika dijual akan turun, jadi bukannya keuntungan malah kerugian yang didapatkan.

2. Program investasi dengan return tidak masuk akal
Ini sebenarnya sudah banyak kejadian, dan sudah banyak korban. Terkadang ada penipu yang membuat program investasi untuk menarik investor, dengan iming-iming return yang sangat besar.
Tentunya return yang sangat besar dan bahkan dalam jangka waktu singkat, akan menarik banyak orang untuk memasukkan uang mereka ke dalam program tersebut.
Jadi ini bukanlah sebuah investasi melainkan penipuan berkedok investasi. Anda harus hati-hati terhadap program yang seperti ini. Karena terkadang para penipu berani membayar mahal para influencer untuk mempengaruhi orang-orang.

3. Arisan
Banyak pembaca yang bertanya kepada kami, tentang apakah arisan itu juga termasuk ke dalam jenis investasi atau bukan.
Harap diingat kalau investasi itu akan memberikan return untuk Anda ke depannya. Jadi bukan uang dengan jumlah yang sama.
Arisan ini bentuk uangnya dikumpulkan oleh beberapa orang, dan akan mendapatkan uang tersebut bergiliran. Sebulan sekali dikocok umumnya, beberapa arisan memiliki jangka waktu yang berbeda untuk mengocoknya.
Namun jangan salah! Arisan tidak termasuk dalam kategori investasi.
Arisan lebih mengarah ke bentuk utang dan membentuk pola hidup konsumtif. Apalagi kalau Anda yang mendapatkan giliran pertama dari arisan tersebut.
Dan diingat kalau di arisan jumlah uang yang didapatkan oleh Anda itu tetap sama. Karena walaupun Anda mendapatkan di awal, tetapi Anda harus tetap rutin membayar sesuai kesepakatan awal. Dan tidak boleh kabur.

4. Lukisan
Untuk yang keempat ini, menurut kami jika di Indonesia kurang bisa disebut sebagai investasi.
Ingat kalau investasi itu harus mendapatkan return ke depannya. Sementara jika Anda membeli lukisan, memang ke depannya bisa saja dijual dengan harga lebih mahal dan memberikan Anda return.
Namun di negara Indonesia, menurut kami lukisan cukup sulit terjual. Berbeda dengan di negara Barat yang terkadang ada pameran lukisan. Dan lukisan tersebut bisa lebih mudah terjual.
Jadi jika Anda membeli lukisan maka lebih mengarah ke aset spekulatif dibandingkan investasi. Jika Anda masih bingung, maka coba bandingkan dengan investasi crypto atau emas, ketika Anda hendak menjual maka pembeli selalu ada, jadi lebih liquid, dan ke depannya potensi harga naik pun sangat tinggi.
Dapat dilihat dari histori ke belakang di mana harga secara garis besar mengalami kenaikan terus.
Itulah beberapa yang perlu Anda ketahui mengenai contoh-contoh investasi yang salah, semoga berguna.

© 2022, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA