Istilah startup merujuk pada perusahaan yang baru saja berdiri atau merintis dan akan terus mengalami tahap perkembangan. Startup identik sebagai perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk penyajian melalui bantuan teknologi. Penyajian tersebut dianggap lebih fleksibel dan dapat mempermudah mobilisasi atau pergerakkan masyarakat, sehingga layanan jasa tetap bisa digunakan serta diakses kapan dan di mana saja.
Berbagai perusahaan startup telah berdiri di Indonesia dengan macam-macam bentuk penyediaan jasa yang banyak membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, baik yang bersifat mendasar (primer) maupun kebutuhan pendukung lainnya.
Keberadaan startup memberikan kemudahan bagi masyarakat karena pelayanan jasa bisa diakses secara mobile sehingga memengaruhi keefektifan mobilisasi. Selain itu, pelayanan dinilai praktis dan efisien, sehingga tidak heran jika pertumbuhan sebagian besar perusahaan startup berlangsung pesat.
Dalam perkembangannya, dikenal sebuah istilah valuasi untuk menilai bagaimana prospek dari keberadaan startup itu sendiri. Semakin tinggi nilai valuasi, maka perusahaan dianggap mampu memberikan pengaruh positif di setiap perkembangannya dan hal ini mampu mengundang atensi investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut.
Terdapat setidaknya 6 tahapan valuasi dalam perkembangan startup. Berikut ini penjabaran serta contoh perusahaannya:
Tahapan valuasi pertama disebut sebagai cockroach. Perusahaan yang berada pada tingkat ini tergolong perusahaan yang masih merintis dan mempunyai skala kecil. Selain itu, nilai valuasinya pun masih tergolong rendah karena dipengaruhi oleh pendanaan awal untuk mendirikan startup menggunakan dana kepemilikan pribadi atau bootstraping.
Walaupun nilai valuasinya begitu kecil, perusahaan startup pada tahapan pertama ini mempunyai semangat tinggi untuk bisa membawa perusahaannya semakin berkembang seiring berjalannya waktu, sehingga nantinya bisa bertumbuh serta mendapatkan perhatian investor besar untuk menyuntikkan dana investasi.
Tahap valuasi kedua adalah ponies dan digunakan untuk perusahaan yang mempunyai nilai valuasi berkisar Rp. 140 miliar. Perusahaan pada tahapan ponies dianggap mampu mempertahankan bisnisnya karena telah berhasil menghasilkan nilai valuasi yang lebih besar dari sebelumnya. Dan hal tersebut menyebabkan timbulnya begitu banyak peluang untuk bisa memperluas pertumbuhan bisnis.
Tahap valuasi ketiga adalah centaurs yang dilambangkan sebagai makhluk mitologi Yunani berbadan kuda dengan berkepala manusia. Adapun nilai valuasi dari tahap centaurs adalah berkisar Rp. 1,40 triliun.
Dengan nilai valuasi yang telah mencapai angka triliunan, sudah bisa dipastikan jika perusahaan ini kedepannya akan lebih mampu mendatangkan investor besar untuk bisa menanamkan modal, sehingga perusahaan dapat terus berjalan dan menghasilkan keuntungan.
Tahap valuasi keempat disebut dengan istilah unicorn. Istilah ini cukup populer karena beberapa perusahaan startup dari Indonesia telah mencapai nilai valuasi pada tahapan ini.
Unicorn adalah perusahaan perintis yang valuasinya mampu menembus US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,1 triliun. Di Indonesia sendiri telah ada empat startup yang menyandang status unicorn, seperti Tokopedia dan Bukalapak.
Level Decacorn merupakan level bagi perusahaan yang memiliki nilai valuasi sebesar USD 10 miliarb atau setara dengan Rp. 140 triliun dan dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang begitu besar. SpaceX adalah salah satu perusahaan startup yang sudah menghasilkan valuasi senilai lebih dari 10 miliar dolar AS.
Untuk startup dari Indonesia, sudah ada satu startup yang siap menjadi startup decacorn, yaitu Go-Jek dan salah satu faktor pendorong penting mengapa Gojek bisa mencapai tahap valuasi begitu pesat karena didorong oleh pendanaan yag dilakukan oleh perusahaan besar, seperti Google.
Perusahaan startup yang berada pada level Hectocorn merupakan perusahaan yang memiliki nilai valuasi sebesar USD 100 miliar atau setara dengan Rp 1.400 triliun. Nilai valuasi tersebut hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar saja dengan kapasitas serta tingkat kebutuhan masyarakat terhadap penggunaannya yang begitu tinggi.
Adapun contoh dari perusahaan yang telah mempunyai nilai valuasi sesuai pada tahap ini adalah Google, Microsoft, dan Apple.
Itulah tadi penjelasan singkat mengenai level atau tingkatan dari masing-masing besaran nilai valuasi. Perkembangan dan kecepatan dari sebuah perusahaan untuk bisa mencapai hal tersebut sesungguhnya didorong pula oleh inovasi serta pelayanan dalam bentuk apa yang diberikan kepada masyarakat.
Pertanyaannya adalah apakah perusahaan tersebut mampu mewadahi, meringankan, serta mempermudah masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada dasarnya, hal tersebut sebanding untuk mengukur serta membuat masyarakat menjadi lebih bergantung pada produk layanan tersebut sehingga penggunaannya dapat dilakukan secara berkala dan berkesinambungan.
© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.