Equipment adalah peralatan, sedangkan supplies adalah persediaan. Kedua istilah ini sesungguhnya mempunyai perbedaan menonjol, namun saling berkaitan sama lain. Terutama dalam hal implementasi pencatatan pembiayaan pada akuntansi.
Dalam dunia akuntansi, equipment atau peralatan adalah barang atau alat yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan segala aktivitas perusahaan. Daya pakai dari equipment umumnya mempunyai usia pemakaian jangka panjang dibandingkan dengan peralatan.
Contoh dari equipment adalah perangkat komputer, mesin produksi, kendaraan, dan sebagainya. Berdasarkan jenisnya, peralatan dibagi menjadi 2 kategori utama, yaitu peralatan besar dan peralatan kecil. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Peralatan Besar
Peralatan besar merupakan aset perusahaan yang kemungkinan besar akan dijual kembali atau dapat menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
Peralatan ini juga akan masuk ke saldo aktiva tetap saat dibeli yang artinya perlu disusutkan suatu hari nanti. Contoh nyata dari peralatan besar adalah gedung, gudang, komputer, kendaraan, mesin produksi, peralatan administrasi kantor, dan sebagainya.
2. Peralatan Kecil
Peralatan kecil adalah barang yang dapat memenuhi kebutuhan yang mempunyai peranan penting untuk kelancaran operasional perusahaan. Contoh sederhana dari alat kecil ini adalah gunting, kotak penyimpanan, staples, dan lain sebagainya. Seperti halnya dengan peralatan besar, ketika peralatan kecil dibeli, peralatan kecil juga akan dicatat dalam aset tetap yang akan mengalami proses penyusutan.
Dalam sebuah perusahaan tentunya kita semua membutuhkan berbagai macam barang seperti kertas, pulpen, tinta printer, dan berbagai macam barang lainnya yang kemungkinan bisa habis.
Berbagai item tersebut memang akan terlihat sederhana, namun memiliki peran penting dalam membantu setiap kegiatan operasional perusahaan. Berbagai item ini dapat dimasukkan ke dalam kategori peralatan.
Jadi, pada hakikatnya dalam dunia akuntansi alat atau perlengkapan adalah berbagai barang milik perusahaan yang dapat dikonsumsi atau dapat digunakan berkali-kali.
Pada umumnya berbagai barang yang termasuk dalam perlengkapan atau perlengkapan memiliki bentuk yang cenderung lebih kecil dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Jadi, bukan penunjang utama kegiatan operasional perusahaan.
Namun meski terlihat kecil, persediaan juga bisa jadi sangat mahal, apalagi untuk perusahaan besar dan ternama.
Untuk itu, supplies terbagi menjadi 2 bagian, yaitu perlengkapan kantor dan perlengkapan pabrik. Berikut penjelasannya:
1. Supplies Kantor
Perlengkapan kantor merupakan berbagai macam barang yang dibutuhkan untuk menjalankan berbagai macam kegiatan kantor, seperti kertas, pulpen, pensil, penghapus, dan berbagai macam alat tulis lainnya.
Di perusahaan besar, berbagai item peralatan harus dicatat dengan benar dalam nilai akuntansi.
Cara penghitungannya dapat dilakukan secara faktual, yaitu dengan menjumlahkan nilai saldo awal dengan nilai pembelian, kemudian dikurangi dengan sisa stok, di mana sisa stok yang sudah masuk sebelumnya harus melalui proses stock opname.
2. Persediaan pabrik
Persediaan pabrik adalah berbagai macam barang yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas di pabrik. Contoh sederhananya adalah berbagai peralatan untuk dapat memelihara dan membersihkan peralatan mesin produksi.
Semua item perlengkapan pabrik juga harus didaftarkan, sama seperti perlengkapan kantor. Selain itu, secara umum juga akan dihitung secara fisik karena peralatan pabrik merupakan bagian dari aset perusahaan.
Namun banyak perusahaan yang memasukkan peralatan pabrik ini sebagai factory overload, artinya biaya tersebut dialokasikan ke harga pokok penjualan untuk setiap jenis unit produksi.
Untuk dapat lebih memahami macam-macam supplies, berikut beberapa ciri peralatan pabrik yang digunakan untuk menganalisa barang-barang di pabrik:
Nilai Barang
Perlu dicatat bahwa perlengkapan pada dasarnya tidak memiliki nilai material tertentu. Ini menunjukkan bahwa tidak ada nilai material yang terkandung di semua item perlengkapan. Oleh karena itu, peralatan dapat dimasukkan ke dalam kategori biaya.
Fungsi Barang
Untuk lebih memudahkan dalam menganalisa apakah suatu item dapat dimasukkan ke dalam equipment atau tidak, Anda dapat mengetahui dari fungsi item tersebut.
Secara umum peralatan memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri, yaitu tidak dapat menghasilkan barang atau jasa secara langsung. Peralatan masih memerlukan bantuan alat lain karena peralatan hanya mempunyai fungsi sebagai penunjang kelancaran kegiatan perusahaan.
Usia Ekonomi
Perlu dicatat bahwa biasanya peralatan memiliki umur ekonomis yang tidak dapat bertahan lebih dari satu tahun atau lebih.
Jika peralatan tersebut tidak berumur lebih dari satu tahun, tentunya akan masuk dalam kategori biaya. Namun, jika peralatan tersebut bisa bertahan lebih dari satu tahun, otomatis akan masuk ke dalam kategori properti atau aset perusahaan.
Berikut karakteristik dengan berbagai macam jenis supplies:
1. Berdasarkan fungsinya
Jika dilihat berdasarkan fungsinya barang, peralatan memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dapat menghasilkan barang atau jasa secara langsung. Supplies masih membutuhkan bantuan dari alat lain atau mesin lain, hal ini terjadi karena sifatnya yang hanya membantu operasional perusahaan.
2. Berdasarkan nilainya
Biasanya, perlengkapan tidak memiliki nilai material di dalamnya. Oleh karena itu, peralatan akan lebih mudah dikelompokkan ke dalam jenis biaya. Namun, hal ini dapat membuat pertimbangan akuntansi menjadi tidak akurat karena mengabaikan nilai kehidupan ekonomi.
3. Berdasarkan Umur Ekonomis
Secara umum peralatan juga memiliki umur ekonomis kurang dari satu tahun. Pendekatan yang dilakukan adalah apabila umur kurang dari satu tahun buku dapat diklasifikasikan sebagai biaya. Sedangkan jika lebih dari satu tahun akan dimasukkan sebagai aset.
Equipment dan Supplies memiliki sejumlah perbedaan yang dapat dilihat melalui ciri-cirinya, yakni sebagai berikut:
a. Barang dapat dikonsumsi dan dikenakan biaya penyusutan
b. Bisa dijual kembali meski harga mengalami penurunan dari pembelian aslinya
c. Memiliki masa kerja lebih dari satu tahun
d. Biasanya lebih mahal dan ukurannya lebih besar dari peralatan
e. Umumnya membutuhkan bantuan listrik atau bahan bakar tertentu
f. Pembelian tersebut akan dicatat dalam laporan keuangan dan dimasukkan sebagai aset tetap.
a. Item yang dapat dikonsumsi dan tidak memiliki biaya penyusutan
b. Peralatan tidak bisa dijual kembali
c. Memiliki masa pakai maksimal satu tahun
d. Harganya pun relatif lebih murah dan relatif lebih kecil
e. Dapat digunakan tanpa listrik
f. Pembelian akan dicatat dalam laporan keuangan, bukan aset lancar.
Meski ciri utama keduanya terlihat jelas, beberapa item masih sulit untuk dikategorikan jenisnya. Contoh sederhananya adalah stempel perusahaan, di mana tidak sedikit perusahaan yang melihat item ini sebagai perlengkapan karena bentuknya yang kecil dan harga yang murah. Namun, beberapa perusahaan lain menganggapnya sebagai aset karena masa manfaatnya bisa lebih dari satu tahun. Untuk beberapa kasus ini, kebijakan bergantung pada masing-masing perusahaan
© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.