BOOK VALUE  (NILAI BUKU): istilah, Arti Makna, & Pengertian adalah

Pengertian Istilah Arti Kata Book Value (nilai buku) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) & Kamus Ekonomi – Akhir-akhir ini banyak penggunaan kata-kata baru yang jarang digunakan, yang menyebabkan kita tidak paham makna arti dari Book Value.

Penggunaan kata ‘Book Value (Nilai Buku)’ sebenarnya sering ditemukan di dunia pekerja professional, seperti forum meeting, Rapat bagian, Keuangan, Rapat Koordinasi Pengelolaan Keuangan, rapat Internal, Rapat Umum, Pemegang Saham, Rapat Evaluasi Kinerja, hingga Media Sosial seperti Instagram , Tiktok, facebook, Twitter ,atau Whatsapp hingga telegram group.

Arti Book Value (Nilai Buku) adalah

Contoh penggunaan Book Value (Nilai Buku) Berjangka dalam bisnis adalah sebagai berikut:

Misalkan sebuah perusahaan memiliki aset tetap berupa pabrik dengan nilai buku saat ini sebesar $10 juta. Perusahaan tersebut berencana untuk menjual pabrik tersebut dalam waktu lima tahun ke depan. Namun, berdasarkan perkiraan pasar dan kondisi ekonomi yang ada, perusahaan memproyeksikan bahwa nilai buku pabrik tersebut akan mengalami depresiasi sebesar $2 juta setiap tahun.

Dalam hal ini, perusahaan menggunakan Book Value (Nilai Buku) Berjangka untuk mengestimasi nilai buku pabrik di masa depan. Dalam lima tahun ke depan, nilai buku pabrik tersebut akan berkurang sebesar $2 juta setiap tahun. Jadi, setelah lima tahun, perkiraan Book Value (Nilai Buku) pabrik tersebut akan menjadi $10 juta – ($2 juta x 5 tahun) = $0.

Dengan menggunakan Book Value (Nilai Buku) Berjangka ini, perusahaan dapat melakukan perencanaan keuangan yang lebih akurat untuk penjualan pabrik di masa depan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam menentukan harga jual yang sesuai dan membuat keputusan investasi yang tepat.

dalam penilaian aset atau perusahaan yang akan diakuisisi atau dijual. Dalam proses akuisisi atau penjualan, Book Value Berjangka digunakan sebagai dasar untuk menentukan harga yang wajar atau nilai yang diharapkan dari aset atau perusahaan tersebut.

Misalnya, jika sebuah perusahaan ingin menjual anak perusahaannya, mereka dapat menggunakan Book Value Berjangka sebagai titik referensi untuk menentukan harga jual. Jika Book Value saat ini adalah $10 juta, namun perusahaan tersebut memperkirakan bahwa nilai aset dan kinerja bisnis anak perusahaan tersebut akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan, mereka dapat menggunakan Book Value Berjangka yang lebih tinggi, misalnya $15 juta, untuk menilai perusahaan tersebut dan menetapkan harga jualnya.

Dalam kasus akuisisi, perusahaan yang berencana untuk mengakuisisi aset atau perusahaan akan menggunakan Book Value Berjangka sebagai acuan untuk menentukan nilai yang adil untuk penawaran mereka. Jika mereka memperkirakan nilai aset atau kinerja perusahaan tersebut akan turun dalam beberapa tahun ke depan, mereka mungkin menggunakan Book Value Berjangka yang lebih rendah untuk menilai aset atau perusahaan yang akan mereka akuisisi.

Dalam kedua contoh ini, Book Value Berjangka digunakan sebagai alat untuk mengestimasi nilai aset atau perusahaan di masa depan, dan digunakan sebagai landasan untuk menentukan harga jual atau penawaran yang adil. Namun, penting untuk diingat bahwa Book Value Berjangka hanyalah salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam proses penilaian, dan penawaran atau harga akhir dapat dipengaruhi oleh banyak faktor lainnya, termasuk prospek pertumbuhan, kinerja keuangan, dan faktor-faktor pasar lainnya.

Nilai buku perusahaan dihitung dari total aset dikurangi harta tidak berwujud, dikurangi utang dan nilai nominal dari saham preferen. Contoh : total aset Rp 5. 000 juta dikurangi harta tak berwujud (Rp 1.000 juta) dikurangi utang (Rp 1.000 juta) dikurangi saham preferen (Rp 1.000 juta) nilai buku Rp 2.000 juta, nilai buku perusahaan adalah jumlah nilai buku dibanding dengan saham beredar.

Semoga penjelasan definisi kosakata Book Value(Nilai Buku) dapat menambah wawasan pengetahuan anda. 

© 2022 – 2023, Moderator emiten.com. All rights reserved.