Setiap kali pasar saham mengalami penurunan tajam, suasana di kalangan investor berubah drastis. Ketakutan mendominasi, berita negatif berseliweran, dan banyak portofolio merah. Namun di balik kepanikan itu, justru muncul peluang besar — fase di mana harga saham berkualitas jatuh ke level yang tidak rasional. Sayangnya, banyak investor ragu untuk kembali masuk (re-entry) karena trauma akan kerugian sebelumnya. Mereka bertanya-tanya: kapan waktu yang tepat untuk kembali membeli saham setelah pasar jatuh?

Rasa takut kehilangan uang sering kali membuat investor menunggu terlalu lama hingga momen terbaik terlewat. Ini adalah efek psikologis klasik antara fear dan greed. Saat harga turun, fear membuat investor menunda pembelian. Tapi ketika harga sudah naik tinggi, greed justru mendorong mereka masuk, berharap tren berlanjut. Hasilnya, banyak yang membeli di puncak optimisme dan menjual di dasar pesimisme. Padahal, momentum re-entry yang ideal justru hadir di saat ketidakpastian masih tinggi — ketika mayoritas orang belum berani mengambil posisi.

Melihat kondisi pasar pasca-crash membutuhkan pendekatan rasional, bukan emosional. Tidak ada yang bisa memprediksi titik dasar (bottom) secara akurat, bahkan investor profesional pun tidak. Namun mereka menggunakan sinyal fundamental dan teknikal untuk memperkirakan apakah tekanan jual mulai berkurang. Contohnya, ketika indeks sudah turun dalam selama beberapa bulan dan volume jual mulai mengecil, ini bisa menandakan kelelahan pasar. Begitu pula jika laporan keuangan emiten masih solid sementara harga sahamnya jatuh terlalu dalam, peluang undervalue terbuka lebar.

Dalam konteks ekonomi global, faktor seperti suku bunga, kebijakan bank sentral, dan inflasi menjadi indikator penting. Setelah periode tekanan tinggi, biasanya ada tanda-tanda stabilisasi: inflasi mulai turun, kebijakan moneter melunak, atau aliran dana asing kembali ke pasar berkembang. Momen-momen seperti ini sering menjadi sinyal awal bagi investor jangka panjang untuk kembali masuk. Namun bukan berarti harus langsung membeli besar-besaran — pendekatan bertahap jauh lebih aman.

Salah satu strategi populer adalah dollar-cost averaging (DCA). Dengan membeli secara berkala dalam jumlah tetap, investor bisa mengurangi risiko salah timing. Ketika harga masih fluktuatif, pembelian rutin membantu mendapatkan harga rata-rata yang lebih stabil. Selain itu, langkah ini juga melatih disiplin dan mengurangi tekanan psikologis karena keputusan tidak lagi bergantung pada emosi sesaat.

Investor juga perlu memperhatikan sektor yang memimpin pemulihan. Setiap krisis memiliki “pemenang” baru — seperti sektor teknologi pasca-pandemi, atau sektor energi setelah krisis geopolitik. Menganalisis pergeseran tren ini membantu menentukan area investasi yang paling potensial. Namun kehati-hatian tetap diperlukan. Re-entry bukan berarti mengejar rebound cepat, melainkan membangun posisi secara bertahap pada saham yang punya fundamental kuat dan prospek jangka panjang.

Di sisi psikologis, kunci keberhasilan re-entry adalah ketenangan. Investor harus mampu menahan diri dari kebutuhan untuk “membalas dendam” atas kerugian masa lalu. Banyak yang terjebak pada keinginan membuktikan bahwa mereka bisa menebus kesalahan sebelumnya, padahal hal itu justru membuat keputusan menjadi emosional. Investor bijak tahu bahwa setiap siklus pasar adalah peluang baru, bukan kelanjutan dari kekalahan lama.

Setelah menentukan timing masuk, penting pula menyiapkan strategi keluar (exit plan). Re-entry tanpa rencana keluar akan membuat investor kembali terjebak pada pola lama: panik saat harga turun, serakah saat harga naik. Tetapkan target realistis berdasarkan valuasi dan pertumbuhan bisnis, bukan semata pergerakan harga harian.

Waktu terbaik untuk re-entry bukan ketika pasar sudah aman, melainkan ketika risiko sudah bisa dipahami dan dikendalikan. Investor yang berani berpikir rasional di tengah ketakutan publik biasanya menjadi pihak yang menuai hasil terbesar. Karena dalam dunia investasi, bukan keberanian ekstrem yang menghasilkan hasil terbaik, melainkan ketenangan dan logika yang konsisten.

Pantau data dan analisis investasi terkini hanya di emiten.com/info agar tidak tertinggal peluang berikutnya.

© 2025, magang. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Leave a Comment

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA