Untuk menghadapi situasi yang serba tidak pasti dalam lingkup keuangan di masa depan, tiap perusahaan membutuhkan suatu strategi manajemen risiko yang tepat agar mampu mengambil langkah terbaik, sehingga bisa memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan salah satu instrumen finansial yang disebut derivatif.

Mungkin masih banyak yang belum memahami apa maksud serta tujuan dari instrumen finansial derivatif. Derivatif dimanfaatkan untuk melindungi nilai akibat fluktuasi atas perlindungan nilai item lainnya. Dalam praktiknya, derivatif membutuhkan spekulasi agar bisa mencapai tujuan awal, yakni memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Biasanya instrumen derivatif dimanfaatkan oleh para investor untuk bisa melakukan spekulasi supaya bisa mendatangkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Pengertian Derivatif

Derivatif merupakan sebuah kontrak yang di dalamnya merangkum beberapa perjanjian atas besaran nilai dan peluang memperoleh keuntungan yang berhubungan dengan kinerja aset-aset lainnya. Adapun pengertian lainnya mengenai derivatif adalah berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal di Indonesia yang menyebutkan jika instrumen derivatif diartikan sebagai jenis efek yang ditawarkan emiten kepada masyarakat sebagai bentuk efek lanjutan dari efek-efek terdahulu yang pernah dipasarkan sebelumnya.

Penggambaran sederhana dari instrumen derivatif misalnya, terdapat pihak yang menawarkan kontrak perdagangan emas dengan produk turunan emas yang berbentuk grafik serta nilai kontrak yang telah mencakup perjanjian, maka hal tersebut bisa disebut sebagai derivatif.

Derivatif termasuk instrumen finansial yang diperjualbelikan dalam pasar modal dengan nominal harga beli relatif lebih rendah dibandingkan instrumen lainnya. Derivatif dapat dijadikan suatu pertimbangan dan referensi dalam memilih instrumen finansial yang tepat dalam dunia investasi.

Manfaat Derivatif

Secara umum, instrumen finansial derivatif memiliki 2 manfaat yang bisa dimanfaatkan oleh penggunanya. Kedua manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Instrumen derivatif mampu meminimalisir terjadinya kerugian dan risiko keuangan. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan derivatif merupakan instrumen investasi berbentuk kontrak perdagangan yang di dalamnya memuat sejumlah penetapan perjanjian yang berfungsi untuk menggambarkan aturan dan batasan dalam implementasi kegiatan saat berinvestasi, sehingga nantinya dapat memperoleh keuntungan besar.

2. Instrumen derivatif mampu melindungi harga serta nilai suatu komoditas karena disebabkan oleh rangkaian proses penilaian produk derivatif bersifat kompleks dan rinci. Oleh sebab itu, saat berinvestasi pada instrumen derivatif dapat menjaga nilai komoditas agar tetap stabil serta tidak mengalami penurunan nilai.

Jenis-Jenis Derivatif

Instrumen derivatif dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu derivatif kontrak berjangka dan derivatif kontrak opsi.

1. Kontrak Berjangka

Jenis derivatif pertama adalah kontrak berjangka berupa produk kontrak yang bertujuan agar bisa melakukan pembelian serta penjualan terhadap suatu aset dan instrumen dengan harga penetapan sebelumnya di masa mendatang. Misalnya, terjadinya kesepakatan antara pengusaha dengan produsen bahan baku terkait penetapan harga saat ini hingga ketentuan waktu yang ditetapkan.

Kesepakatan ini terjadinya akibat munculnya kekhawatiran dari perusahaan terkait adanya kemungkinan peningkatan harga bahan baku produksi di masa mendatang, sehingga dirasa perlu untuk melakukan kesepakatan dengan pihak produsen bahan baku tersebut. Hal ini bertujuan untuk menekan pengeluaran saat ini dan di masa mendatang, sehingga jika nanti harga produk meningkat perusahaan dapat memperoleh keuntungan lebih karena ketetapan harga yang sama dengan periode saat ini.

2. Opsi

Jenis derivatif kedua adalah opsi berupa instrumen keuangan yang memfasilitasi pemberian hak kepada tiap pemegangnya untuk bisa digunakan dalam aktivitas transaksi penjualan atau pembelian aset pada satuan tertentu sebelum waktu masa habis berlaku. Perbedaan opsi dengan kontrak berjangka adalah terletak pada tidak adanya penetapan nilai harga saat ini dengan masa mendatang, sehingga hal tersebut sifatnya tidak diwajibkan.

Penutup

Sederhananya, instrumen finansial derivatif merupakan produk turunan dari keseluruhan jenis produk investasi lainnya, di mana terdapat perjanjian dan kesepakatan kontrak yang termuat secara sistematis agar saat pelaksanaannya dapat diterapkan dengan sebaik-baiknya. Jenis dari instrumen derivatif ada 2 dan bisa disesuaikan dengan kondisi finansial Anda. Selain itu, derivatif dinilai memiliki nilai lebih rendah dibandingkan instrumen lainnya, sehingga patut diperhitungkan sebagai pilihan berinvestasi.

© 2021, Writer Beta. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA