Investasi adalah salah satu cara bagi karyawan untuk mendapatkan penghasilan tambahan diluar penghasilan bulanan. Biasanya seseorang akan memasukkan sejumlah uang ke dalam instrumen investasi dengan harapan uang tersebut bisa mengalahkan nilai inflasi bahkan bisa berkembang.

Namun bagi investor baru, atau bagi orang yang baru belajar mengenai investasi. Memilih produk investasi adalah hal yang membingungkan karena terdapat banyak instrumen-instrumen yang bisa membawa kerugian jika tidak teliti dalam perencanaannya. 

Dengan harapan keuntungan yang diraih, banyak pula oknum-oknum tidak bertanggung jawab mencari celah untuk menipu calon investor sehingga banyak terdengar istilah investasi bodong. Tepatnya, investasi bodong adalah investasi dimana objek yang ditawarkan sebenarnya tidak bernilai atau bahkan tidak ada.

Investasi bodong ini sangat merugikan konsumen, karena walaupun kasus telah dibawa ke jalur hukum. Peluang kembalinya uang anda sangatlah kecil, padahal dana yang anda investasikan tidaklah sedikit.

Untuk menghindari malapetaka tersebut, ada baiknya anda mengenali terlebih dahulu ciri-ciri investasi bodong tersebut seperti apa.

1.Badan hukum tidak jelas

Perusahaan abal-abal tidak akan memiliki ijin dan badan hukum yang jelas. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah syarat utama badan perlindungan yang harus dimiliki. Sebab dengan perusahaan investasi dinaungi oleh OJK maka dapat dipastikan perusahaan tersebut sudah terdaftar secara resmi. Jadi, kalau ada yang menawarkan investasi tapi perusahaan tersebut tidak terdaftar di OJK, maka sebaiknya anda mencari perusahaan lain.

2.Menawarkan keuntungan yang tidak masuk akal

Ciri yang paling mencolok dari sebuah perusahaan investasi bodong adalah keuntungan yang ditawarkan tidak masuk akal. Seperti, bunga investasi 40% dalam waktu yang sangat singkat dan dapat ditarik sewaktu waktu. Padahal untuk mencapai keuntungan 40% tersebut kadang dibutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya. Jadi tidak masuk akal kan ?

3.Pengelolaan dana yang tidak transparan

Ciri selanjutnya adalah tidak adanya transparasi dana yang diinvestasikan. Lembaga investasi yang jelas pasti akan memberikan skema pengelolaan keuangan kepada konsumen agar konsumen dapat mengetahui kemana uangnya dialirkan, potensi keuntungan, dan manfaat-manfaat yang didapat. Jika anda menemui perusahaan investasi yang tidak bisa memberikan skema tersebut alangkah baiknya anda mencari alternatif perusahaan lain yang jelas.

4.Minim Risiko

Selain keuntungan yang tidak masuk akal, investasi bodong juga biasanya menipu calon investornya dengan iming-iming risiko yang sangat rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Padahal, dalam prinsipnya saja investasi saham merupakan instrumen yang memiliki risiko tinggi dibandingkan obligasi atau pasar uang.

5.Promosi masif dengan mengandalkan tokoh publik

Selanjutnya investasi bodong cenderung meyakinkan calon investor dengan menggunakan tokoh publik untuk endorsement. Mereka pun tidak akan ragu untuk menggelontorkan dana besar untuk melakukan promosi yang masif, utamanya melalui media sosial dan iklan-iklan di web.

6.Keuntungan dari perekrutan anggota

Terkahir adalah biasanya investasi bodong menggunakan skema ponzi yang mana perusahaan hanya mengumpulkan anggota, lalu meminta setoran dana, kemudian meminta anggota untuk merekrut anggota baru. Jika berhasil mendapatkan anggota baru maka anggota lama akan mendapatkan bonus.

© 2020, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA