Kontrol terhadap berbagai beban produksi pada perusahaan merupakan salah satu strategi untuk meminimalisir pembengkakan dana yang bisa berdampak pada tidak terbatasnya pengeluaran.

Penyusunan anggaran menjadi hal utama untuk mengontrol segala beban yang ditanggung perusahaan, di mana penyusunan alokasi anggaran terbaik salah satunya dilakukan dengan strategi zero based budgeting atau anggaran tidak bersisa.

Pengertian Zero Based Budgeting

Zero Based Budgeting adalah strategi alokasi anggaran yang dilakukan dengan memperkirakan beban biaya suatu kegiatan tanpa berpatokan pada perencanaannya atau hasil kegiatan di periode sebelumnya.

Perlu digaris bawahi jika ZBB melakukan perkiraan dengan tidak menyusun anggaran benar-benar dari nol, lebih tepatnya dilakukan dengan penyusunan secara berulang dengan berbagai pertimbangan terhadap bagian-bagian tertentu dalam kegiatan agar lebih efektif.

ZBB lebih tepat diimplementasikan saat menyelenggarakan kegiatan jangka pendek atau perintisan usaha yang memerlukan pengeluaran budget terbatas dengan tujuan agar kegiatan bisa berjalan efektif serta efisien dengan budget minim.

Proses Alokasi Anggaran Zero Based Budgeting

Terdapat setidaknya 3 proses untuk menyusun alokasi anggaran pada ZBB. Berikut ini penjelasannya.

1. Pengelompokkan Unit Keputusan

Melakukan pengelompokkan terhadap unit keputusan yang sebelumnya telah diidentifikasi untuk mengetahui unit-unit mana saja yang nantinya akan dimuat dalam alokasi anggaran.

2. Menentukan Keputusan Anggaran

Keputusan anggaran dilakukan dengan menentukan salah satu keputusan yang berguna sebagai gambaran kompleks mengenai perkiraan pengeluaran biaya yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan. Adapun keputusan yang dimaksud terdiri dari mutually exclusive serta incremental.

3. Evaluasi

Setelah menentukan keputusan mana yang diambil, hal selanjutnya adalah mengevaluasi keputusan secara menyeluruh dan diurutkan berdasarkan proses manfaat apa yang diberikan nantinya kepada perusahaan. Ini penting dilakukan agar semakin memahami karakteristik dan dampak yang diperoleh saat memutuskan pemilihan terkait keputusan.

Karakteristik Zero Based Budgeting

1. Mengutamakan keputusan yang berisi nilai-nilai efisiensi terhadap anggaran serta lebih fleksibel karena keputusan anggaran ditentukan secara menyeluruh dan kemudian diseleksi hingga menemukan bagian yang paling menguntungkan.

2. ZBB lebih dominan digunakan pada saat kegiatan jangka pendek atau diadakan sewaktu-waktu karena penyusunan pengeluaran biaya sengaja dilakukan seminimal mungkin agar tidak memengaruhi cadangan modal yang bisa berdampak pada sektor lainnya.

3. Waktu yang dibutuhkan lebih lama untuk menetapkan keputusan karena prosesnya yang berisi penyeleksian terhadap tiap-tiap bagian yang mendukung keputusan.

4. Mendorong tiap pihak yang ada dalam unit untuk ikut menyumbangkan pemikirannya terkait penyusunan dan keputusan yang diambil

Penutup

Zero Based Budgeting atau ZBB merupakan salah satu metode penyusunan alokasi anggaran yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan jangka pendek atau hanya sesekali dilakukan.

Mekanisme dari ZBB adalah dengan menyeleksi berbagai keputusan yang dipilih agar mendapat keputusan final yang sesuai dengan kriteria masing-masing pihak. Intinya adalah perusahaan ingin mendapatkan sesuatu yang nilainya efisien serta efektif meskipun diterapkan dengan budget yang minim.

© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA