Remittance adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di dunia perbankan dan hampir semua bank sudah menyediakan layanan remittance untuk mempermudah segala urusan para nasabahnya, khususnya untuk melakukan transaksi pengiriman uang ke luar negeri.
Namun, tidak sedikit dari kita yang masih belum memahami betul arti dari istilah ini.
Perlu diketahui jika remittance merupakan salah satu bagian dari semua aktivitas keuangan dan dinilai begitu menguntungkan apabila dapat dikelola dengan baik.
Remittance adalah pemindahan atau transfer dana dari pengirim yang sedang berada di luar negeri.
Layanan dari remittance sering dimanfaatkan oleh para pekerja untuk mengirimkan penghasilannya kepada keluarga di negara asal.
Layanan ini lebih banyak digunakan oleh penduduk di berbagai negara berkembang.
Mengapa demikian? Karena pertukaran nilai mata uang lebih besar sehingga mampu memberikan keuntungan nilai lebih saat berhasil dipindahkan.
Oleh sebab itu, tidak sedikit masyarakat di negara berkembang memilih untuk bekerja di luar negeri karena bisa mendapatkan penghasilan lebih besar, sehingga dinilai lebih potensial untuk lebih cepat menutupi serta mencukupi segala kebutuhan.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia, total pendapatanremittance Indonesia di sepanjang kuartal II tahun 2020 mencapai US$ 2.262 juta atau setara dengan Rp. 33,4 triliun, berdasarkan perhitungan kurs (Rp 14.744) pada saat itu.
1. Outgoing Remittance
Outgoing remittance adalah pengiriman uang yang dilakukan dalam mata uang lokal akan diterima dalam mata uang asing. Pada umumnya dana pada jenis layanan ini dapat digunakan oleh orang tua yang anaknya bekerja, bersekolah atau tinggal di luar negeri.
Selain dapat memberikan manfaat bagi nasabah, manfaat lain dari outgoing remittance adalah dapat memberikan keuntungan bagi bank karena pengirim akan dikenai biaya setiap kali menggunakan layanan ini.
Oleh karena itu, tidak heran jika banyak bank bersaing dengan memberikan berbagai macam penawaran kepada para nasabah.
Mulai dari kecepatan layanan, nilai tukar semakin kompetitif, hingga biaya layanan rendah.
2. Incoming Remittance
Berbeda dengan outgoing remitatnce, incoming remittance merupakan layanan transfer dari luar negeri dan menjadikan setiap orang di negara tersebut bertindak sebagai penerima.
Umumnya transaksi tersebut dilakukan dalam bentuk mata uang asing ke mata uang lokal. Biasanya layanan ini dipakai oleh orang-orang yang bekerja di luar negeri dan ingin mengirimkan uang untuk keluarganya.
Namun secara garis besar, ada beberapa pihak yang akan mendapatkan keuntungan dalam transaksi ini, mulai dari pihak penerima hingga negara.
Dan, transaksi pengiriman uang dianggap sebagai sumber pendapatan yang baik bagi suatu negara.
Semakin banyak uang masuk yang Anda terima, semakin baik perekonomian negara tersebut. Selain itu, layanan ini merupakan salah satu pendapatan terbesar bagi suatu negara, khususnya negara berkembang.
Komponen dalam remittance melibatkan banyak pihak untuk menyukseskan kegiatan transaksi pengiriman serta penerimaan uang milik nasabah.
Berkiut ini penjelasan dari komponen remittance:
1. Penerima adalah pihak yang namanya tercantum pada formulir permohonan layanan dan berhak mendapatkan dana dari pengirim.
2. Bank penerima adalah pihak yang menerima dana dari bank lain. Bank ini nantinya akan ditentukan dan juga ditunjuk oleh pengirim untuk dapat diteruskan ke penerima.
3. Bank pengirim bertugas untuk mengirimkan uang secara langsung ke bank lain berdasarkan instruksi dari pihak pengirim
4. Bank koresponden adalah bank yang digunakan oleh perantara atau penghubung antara bank pengirim dan penerima.
Bagi beberapa negara di dunia, layanan ini memiliki manfaat penting bagi kehidupan negara tersebut.
Remittance dapat menjadi salah satu sumber penerimaan negara dan membantu menjaga keberlangsungan untuk mencapai pembangunan ekonomi.
Padahal, di beberapa negara berkembang jumlah remitansi yang bisa diterima bisa mencapai sepertiga dari pendapatan kotor negaranya.
Dengan hadirnya layanan ini, setiap pihak akan semakin mengetahui fasilitas layanan perbankan secara umum. Hal ini mampu menambah jumlah pemegang rekening bank, sehingga lebih banyak masyarakat yang memiliki akses terhadap layanan keuangan.
Nantinya, hal tersebut diklaim mampu mendukung pembangunan ekonomi di tanah air.
Meskipun remittance dianggap sebagai salah satu pendapatan kotor suatu negara, namun perolehan jumlahnya bervariasi serta cenderung tidak stabil secara fundamental setiap tahunnya.
Pada saat krisis atau kemunduran pembangunan ekonomi suatu negara, pendapatan dari remitansi ini akan selalu ada dan jumlahnya cenderung lebih stabil.
Mengapa? Karena kemungkinan adanya transaksi pengiirman uang antar negara pasti selalu ada selama masih terdapat pekerja lokal yang bekerja di luar negeri.
Singkatnya, remittance adalah kegiatan pengiriman dana dari luar negeri. Dampak positif dari adanya remittance adalah menstimulus peningkatan pertukaran nilai mata uang dalam aktivitas perekonomian.
© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.