Reasonable Consent dalam Kamus Dunia Property Real Estate di Indonesia, Maka Reasonable Consent merupakan kata kata yang sering digunakan oleh para pelaku industri properti baik developer properti maupun makelar broker properti. Meskipun kata kata tersebut jarang sekali dimengerti Sebagian Banyak Orang pada umumnya.

Reasonable Consent adalah Sebuah standar yang diterapkan dalam sewa (paling sering dalam klausa menyewakan) yang membatasi kemampuan pemilik untuk menahan persetujuan dalam kebijakannya sendiri.

Penggunaan makna istilah Reasonable Consent sendiri dalam industri properti merujuk pada persetujuan atau persetujuan yang dianggap wajar atau rasional dalam konteks tertentu. Istilah ini sering kali berkaitan dengan proses hukum atau perjanjian di dalam industri properti. Penggunaan makna Reasonable Consent dalam industri properti adalah untuk:

  1. Persetujuan Sewa: Dalam kontrak sewa atau perjanjian properti, pihak yang memberikan persetujuan (misalnya, pemilik properti) mungkin diharapkan memberikan persetujuan yang wajar terhadap permintaan atau tindakan yang diajukan oleh pihak lain (misalnya, penyewa). Persetujuan yang dianggap tidak wajar dapat menjadi dasar untuk perselisihan atau pelanggaran kontrak.
  2. Persetujuan Pengembangan: Dalam konteks pengembangan properti, pengembang mungkin memerlukan persetujuan dari pihak berkepentingan, seperti pemilik tanah tetangga atau pemerintah setempat. Persetujuan ini harus dianggap wajar agar pengembangan dapat melanjutkan tanpa hambatan.
  3. Persetujuan Pembiayaan: Dalam transaksi properti yang melibatkan pembiayaan, pemberi pinjaman atau bank mungkin memerlukan persetujuan tertentu sebelum memberikan pinjaman. Persetujuan tersebut haruslah rasional dan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perbankan.
  4. Persetujuan Perubahan Penggunaan: Jika pemilik properti ingin mengubah penggunaan lahan dari satu tujuan ke tujuan lain (misalnya, dari perumahan menjadi komersial), mungkin diperlukan persetujuan pihak berkepentingan atau pemerintah setempat. Persetujuan ini haruslah masuk akal dan sesuai dengan peraturan tata ruang yang berlaku.
  5. Persetujuan Asosiasi Pemilik Rumah (HOA): Dalam komunitas yang diatur oleh Asosiasi Pemilik Rumah (Homeowners Association/ HOA), keputusan atau tindakan pemilik rumah mungkin memerlukan persetujuan dari HOA. Persetujuan ini haruslah berdasarkan pertimbangan yang wajar sesuai dengan aturan dan regulasi HOA.
  6. Persetujuan Transaksi Jual Beli: Dalam transaksi jual beli properti, persetujuan dari semua pihak yang terlibat (pemilik, pembeli, agen real estate, dsb.) mungkin diperlukan. Persetujuan ini haruslah diberikan secara wajar dan sesuai dengan ketentuan kontrak.

Semoga penjelasan definisi kosakata Reasonable Consent dapat menambah wawasan serta pengetahuan anda dalam berkomunikasi secara lisan atau tertulis.

© 2023, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA