Dalam setiap kegiatan industri, perencanaan terhadap penyediaan barang untuk keperluan penjualan diperlukan secara berkala. Keperluan tersebut biasanya didasari atas peningkatan permintaan pasar serta munculnya langkah untuk menciptakan dan mengembangkan berbagai ide serta inovasi yang berguna bagi eksistensi perusahaan saat bersaing dengan sejumlah kompetitor.
Untuk mengatasi hal tersebut, peran perencanaan atas penyediaan barang siap produksi dilakukan oleh seseorang yang disebut sebagai demand planner. Demand planner mempunyai tanggung jawab untuk menjamin tersedianya barang produksi selama beberapa periode dengan berbagai strategi untuk menghindari perusahaan dari kelangkaan.
Demand planner memegang peranan penting karena tanpa kehadirannya perusahaan tidak mampu melaksanakan kegiatan usaha atau operasional, sehingga profesi ini begitu dibutuhkan di hampir tiap sektor industri.
Demand planner adalah pihak yang bertugas untuk memperkirakan jumlah permintaan dan penawaran produk di periode penjualan selanjutnya. Perkiraan tersebut direncanakan secara sistematis melalui kumpulan data-data penjualan sebelumnya agar hasil analisa mengenai hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan keberadaannya.
Prediksi tersebut berguna agar mampu mempertahankan mutu barang, sehingga pada saat penjualan kondisinya masih tetap layak dijual kepada konsumen. Selain itu, ini juga berdampak langsung pada proses penyerapan keuntungan perusahaan, sehingga peran, tugas, serta kewajiban demand planner begitu penting pada perusahaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, demand planner memiliki beberapa tanggung jawab, diantaranya:
1. Demand planner memprediksi perkiraan penjualan berdasarkan analisa yang berasal dari divisi penjualan. Analisa perkiraan penjualan ini berfungsi untuk bisa menyatukan masing-masing pendapat terkait hasil penjualan sebelumnya sebagai acuan dalam memprediksi serta menetapkan jumlah barang yang akan dijual.
2. Demand planner bertanggung jawab untuk melaksanakan pencocokan, penyesuaian, serta validasi berdasarkan pengalaman perusahaan sebelumnya saat menjual jenis barang tertentu. Validasi berkaitan atas kuantitas penjualan barang, keuntungan, serta harga yang telah ditetapkan. Kemudian, validasi tersebut juga harus didasari oleh masukan dan saran dari pihak-pihak pemangku kepentingan di perusahaan, sehingga bisa menghasilkan analisa yang matang,
3. Melakukan pengecekan terkait data penjualan dan data pemasaran agar bisa mengontrol alur pengeluaran kas (cash flow).
1. Riset Terhadap Data Permintaan Produk
Demand planner berperan untuk melakukan riset mendalam mengenai berbagai pengalaman penjualan yang berhubungan dengan permintaan. Permintaan pada periode sebelumnya berfungsi sebagai pedoman dalam menentukan rancangan penyusunan strategi pencatatan data yang nantinya bisa dieksekusi oleh divisi penjualan.
Terjadinya tingkat permintaan tinggi pada periode tertentu, pastinya disebabkan oleh berbagai faktor penyebab dan peran demand planner pada situasi ini adalah berperan besar untuk menganalisa hal tersebut. Ini sangat berguna sebagai jaminan terpenuhinya tujuan perusahaan atas lonjakan penjualan dan penerimaan keuntungan.
2. Memberikan Ide Penjualan Produk
Sejalan dengan peran demand planner sebelumnya, apabila saat analisa mengenai data permintaan produk di periode sebelumnya demand planner menemukan sesuatu menarik maka hal tersebut bisa dikomunikasikan sebagai bentuk ide penjualan. Ide penjualan mendorong terciptanya pengembangan inovasi agar produk bisnis mampu diterima dengan baik oleh masyarakat.
3. Membicarakan Seluruh Kepentingan Bisnis Dengan Pihak Terkait
Segala bentuk analisa, validasi data, perencanaan, pemberian ide beserta inovasi wajib dibicarakan kepada pihak-pihak terkait, seperti divisi yang terlibat serta pemangku kepentingan tertinggi pada perusahaan. Pembicaraan tersebut didasarkan atas pengendalian arus informasi perencanaan penjualan produk agar tidak mengalami miskomunikasi atau kesalahan eksekusi karena bisa berakibat fatal.
4. Penyusunan Rencana Penjualan Jangka Panjang
Penyusunan perencanaan penjualan jangka panjang berisikan pengamatan terhadap hasil dan evaluasi setelah penjualan di periode saat ini selesai dilaksanakan. Kedua hal tersebut mempunyai nilai penting karena turut membantu demand planner dalam menyusun kegiatan terkait penyusunan rencana penjualan agar bisa dipertanggungjawabkan hasilnya.
Berdasarkan penuturan di atas, bisa disimpulkan jika demand planner mempunyai peran penting bagi terlaksananya kelancaran perencanaan penjualan berdasarkan analisa dan prediksi matang mengenai pencatatan data permintaan serta penawaran. Data mengenai permintaan dan penawaran tersebut disusun atas landasan struktural yang berkaitan dengan pengalaman-pengalaman penjualan perusahaan di periode sebelumnya untuk selanjutnya diimplementasikan pada perencanaan penjualan di periode selanjutnya.
Baca Juga
Pentingnya DSS Dalam Penentuan Keputusan Bisnis
© 2021 – 2024, Moderator emiten.com. All rights reserved.