Setiap perusahaan memiliki berbagai metode perhitungan biaya persediaan sesuai dengan jenis perusahaan mereka. Perhitungan biaya persediaan ini merupakan evaluasi persediaan yang memungkinkan perusahaan untuk memberikan nilai moneter terhadap barang-barang yang ada dalam persediaan perusahaan.  Terdapat tiga metode umum yang biasa digunakan dalam menghitung biaya persediaan, yaitu FIFO, LIFO dan juga perhitungan rata-rata tertimbang atau WAC. Berikut merupakan penjelasan atas masing-masing metode perhitungan:

  • First-In, First-Out (FIFO)

First-In, First-Out sesuai terjemahannya merupakan metode dimana aset yang diproduksi atau diperoleh terlebih dahulu (pertama masuk) akan dijual atau digunakan terlebih dahulu. Metode FIFO mengasumsikan bahwa harga pokok penjualan dalam laporan laba rugi termasuk aset dengan biaya terlama.

  • Last-In, First-Out (LIFO)

Berbeda dengan FIFO, Last-In, First-Out merupakan metode dimana aset yang baru saja diproduksi atau diperoleh (terakhir masuk) akan menjadi aset yang dijual atau digunakan terlebih dahulu.

  • Weighted Average Cost (WAC)

Weighted Average Cost (WAC) juga dapat disebut dengan biaya rata-rata tertimbang. Metode ini merupakan metode yang menentukan harga atau jumlah yang masuk ke HPP dan persediaan melalui rata-rata (average) tertimbang. Sehingga, seluruh harga pokok barang yang tersedia akan dijumlahkan lalu dibagi dengan jumlah unit yang tersedia.

Itulah beberapa metode perhitungan biaya persediaan yang kerap digunakan oleh perusahaan. Ada baiknya untuk memahami metode apa yang digunakan oleh perusahaan, sehingga selanjutnya metode tersebut dapat diterapkan dengan baik.

Perbedaan Antara Metode Perhitungan Biaya Persediaan – FIFO, LIFO dan Weighted Average Cost (WAC)

© 2022, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA