Berdasarkan data yang diunggah oleh Hootsuite pada tahun 2019, sekitar 90% dari total keseluruhan masyarakat di Indonesia pernah melakukan aktivitas belanja online. Ini memperlihatkan jika Indonesia berperan sebagai salah satu negara penyedia pasar e-commerce yang cukup menjanjikan.

Tak heran jika banyak perusahaan e-commerce semakin gencar berdatangan di Indonesia karena sangat berpeluang untuk menghasilkan perolehan keuntungan besar dalam beberapa tahun ke depan.

Ini merupakan imbas dari kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin memudahkan pergerakan masyarakat untuk berbelanja online dan bahkan bisa dilakukan dari rumah. Sehingga, hal ini mendorong terciptanya pertumbuhan nilai perdagangan e-commerce di Indonesia pada tahun 2019 mencapai angka 78%.

Perkembangan E-Commerce

Sebagian besar orang mungkin bertanya-tanya bagaimana bisa e-commerce hadir serta merubah pola perilaku masyarakat saat berbelanja dengan sejumlah penawaran fitur-fitur menarik.

Pada dasarnya, perkembangan e-commerce diilhami oleh munculnya penetrasi internet dan didukung pesatnya jumlah pengguna internet yang kian hari semakin meningkat.

Selain itu, pengeluaran kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat ditandai dengan timbulnya keinginan untuk bisa memenuhi kebutuhan secara cepat dan mudah tanpa memerlukan waktu lama.

Kedua hal tersebut mendukung hadirnya terobosan penciptaan media penyedia kebutuhan berkonsep digital. Kemudahan atas penggunaan fitur-fiturnya pun semakin memanjakan masyarakat dan beralih pada aktivitas belanja online.

Proses pemilihan produk dan transaksi bisa dilakukan secara beragam. Pelayanan pun terasa lebih praktis karena masyarakat tidak perlu datang ke toko dan hanya tinggal menunggu barang yang dipesan sampai di rumah.

Model Bisnis E-Commerce

1. Business to Business (B2B)

Bisnis dilakukan dengan menyediakan produk kepada konsumen yang juga berkedudukan sebagai pemilik bisnis. Kalau dilihat dari skemanya, bisnis jenis ini biasanya menyediakan produk dasar yang dibutuhkan oleh konsumen untuk diolah kembali menjadi produk jadi.

2. Business to Consumer (B2C)

Bisnis dilakukan dengan menyediakan produk utama dari bisnis tersebut kepada konsumen. Model bisnis satu ini secara langsung berhadapan dengan konsumen dengan menjual produk yang dihasilkannya untuk bisa dibeli.

3. Consumer to Business (C2B)

Model bisnis Consumer to Business bisa diibaratkan sebagai konsep berbisnis dengan meminta bantuan konsumen untuk melakukan penawaran produk, baik berupa barang ataupun jasa.

4. Consumer to Consumer (C2C)

Consumer to Consumer merupakan model bisnis dengan konsep pemberian ruang bagi konsumen untuk menawarkan produknya kepada konsumen lainnya. Jenis dari model bisnis ini merupakan salah satu yang paling umum digunakan.

Kelebihan dan Kekurangan E-Commerce

Secara garis besar, segala kelebihan dari e-commerce telah dijelaskan sebelumnya. Salah satu kelebihan paling menonjol adalah terfasilitasinya masyarakat berkat sejumlah kemudahan yang disediakan oleh e-commerce melalui fitur-fiturnya.

Lebih fleksibel karena pengeluaran secara waktu serta tenaga lebih bisa diminimalisir. Penetapan harga pada saat berbelanja online pun standar alias sama pada umumnya serta lebih mudah menemukan berbagai jenis produk dengan waktu relatif cepat.

Namun, di sisi lain e-commerce juga memiliki kekurangan dari segi keaslian tampilan produk. Tidak jarang masyarakat yang merasa tampilan antara produk fisik dengan produk pada e-commerce berbeda dan inilah yang menyebabkan timbulnya kekecewaan serta berkurangnya kepercayaan.

Selain itu, e-commerce juga rentan terjadinya persaingan harga karena masifnya penjual dengan produk jualan serupa, sehingga para penjual seringkali harus mengeluarkan usaha lebih agar bisnisnya bisa berkembang pesat dan dikenali oleh masyarakat.

Penutup

E-commerce merupakan kegiatan yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan pembelian secara elektronik melalui media digital. Segala kegiatan tersebut berlangsung secara online dengan bantuan internet dan perangkat seluler atau perangkat pendukung lainnya.

Meskipun menawarkan sejumlah kemudahan dalam penggunaannya, konsumen harus tetap selektif dalam memilih segala produk kebutuhan agar mendapatkan produk dengan standar kualitas terbaik atau paling tidak sesuai dengan keinginan.

 

Baca Juga

Peran Demand Planner Dalam Memprediksi Permintaan Produk

© 2021 – 2024, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA