Gagasan utama Penting dari The Most Important Thing adalah
Kamu tidak dapat berharap hasil yang sama dengan lainnya & berharap melebihnya. Hal yang paling masuk akal untuk mengalahkan market adalah membeli sesuatu kurang dari nilai valuenya. Analogi berpikir dari Penulis  The Most Important Thing adalah Semua kembali ke masalah harga bukan kualitas dari valuasi perusahaan: Aset yang berkualitas juga dapat berbahaya, sedangkan Aset yang tidak berkualitas malahan dapat lebih aman.

Apa yang dapat kita pelajari dari The Most Important Thing

  • Investasi dapat dikatakan sukses bila mendapatkan perhatian yang cermat teliti dari banyak sisi aspek terpisah dan dilihat secara bersamaan. Bila anda sesekali mencoba mengabaikan satu aspek, mungkin hasilnya kurang memuaskan. Jadi Anda Harus disiplin teliti cermat untuk sukses.
  • Karena ketika anda tidak mendapatkan apa yang anda inginkan, setidaknya anda akan mendapat pengalaman.
  • Hari yang baik (market bullish) hanya akan mengajarkan pelajaran buruk bahwa berinvestasi itu mudah dan anda telah mengetahui rahasianya, jadi anda tidak perlu khawatir tentang resiko. Pemikiran ini salah akibat market yang bullish.
  • Tidak ada yang lebih baik dari tindakan/action untuk ide tersebut.
  • Ada dua level cara orang berpikir dalam berinvestasi: Tipe Pemikir Level 1 & Tipe Pemikir Level 2
  • Tipe Pemikir Level 1 cenderung mencari hal instant cepat dan mudah, sedangkan Tipe Pemikir Level 2 sadar bahwa untuk sukses berinvestasi ternyata berkebalikan dari kata sederhana.
  • Pembahasan lebih banyak ke arah Tipe Pemikir Level 2, yang cenderung bersifat mendalam, kompleks, dan berbelit-belit karena Tipe Pemikir Level 2 ini memperhitungkan banyak hal: Berapa kisaran kemungkinan hasil di masa depan? Apakah Hasil yang menurut saya akan terjadi? Berapa probabilitas kemungkinan saya benar? Apa pendapat konsensus? Bagaimana harapan saya berbeda dari konsensus? Bagaimana harga aset saat ini sesuai dengan pandangan konsensus masa depan, dan dengan pandangan saya? Apakah psikologi konsensus yang tergabung dalam harga terlalu bullish atau bearish? Apa yang akan terjadi pada harga aset jika konsensus ternyata benar, dan bagaimana jika saya benar? (Kondisi disini adalah anda dan konsensus berkebalikan)
  • Kinerja luar biasa hanya datang dari perkiraan yang bersifat non-konsensus tidak banyak yang setuju (Misal: ketika 10 orang berkata apple, maka anda berkata jeruk), Tetapi tidak semua orang mampu menghasilkan prakiraan non-konsensus karena memang sulit dibuat dengan benar, dan sulit ditindaklanjuti lebih dalam
  • Anda tidak dapat melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan orang lain dan berharap untuk mengunggulinya.
  • Jika perilaku Anda masih konvensional, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan hasil yang konvensional baik itu baik atau buruk.
  • Secara teori sebenarnya tidak ada perbedaan antara teori dan praktik, tetapi dalam praktiknya ada. Coba dibaca berulang bagian ini karena bersifat idiom perumpamaan
  • Kebanyakan orang didorong oleh keserakahan, ketakutan, kecemburuan, dan emosi lain yang membuat objektivitas menjadi tidak mungkin dan membuka pintu untuk kesalahan yang signifikan.
  • Membeli sesuatu dengan harga kurang dari nilai sebenarnya merupakan cara yang paling dapat diandalkan untuk menghasilkan uang. Membeli dengan harga diskon dari nilai intrinsik dan membuat harga aset bergerak menuju nilai sebenarnya memang tidak memerlukan kebetulan; kita hanya mengharuskan pelaku pasar untuk sadar akan kenyataan akan nilai sebenarnya. Ditambah dengan kondisi Ketika pasar berfungsi dengan baik, maka nilai sebenarnya akan memberikan daya tarik magnetis positif pada harga. Dari semua kemungkinan jalan menuju keuntungan investasi, membeli dengan harga murah jelas merupakan cara yang paling dapat diandalkan.
  • Kondisi investasi paling berbahaya umumnya bersumber dari psikologi yang terlalu positif. Kondisi dimana kita berpikir terlalu positif ini pada umumnya terjadi pada enterpreneur/pemilik bisnis & bagi mereka yang serakah.
  • Understanding and anticipating the power of correlation—and thus the limitations of diversification—is a principal aspect of risk control and portfolio management, but it’s very hard to accomplish. The failure to correctly anticipate co-movement within a portfolio is a critical source of investment error.
  • Jika keinginan untuk menghasilkan uang menyebabkan Anda membeli meskipun harga sudah tinggi, Dan Berharap akan terus naik atau strategi anda akan terus berhasil, maka secara tidak langsung  Anda juga harus bersiap untuk kecewa.
  • Langkah pertama yang penting dalam menghindari jebakan adalah terus waspada
  • Leverage memperbesar hasil tetapi tidak menambah nilai.
    Sangat masuk akal, BIla menggunakan leverage guna meningkatkan Return investasi Anda dalam aset yang berharga murah & menawarkan pengembalian yang tinggi .Tetapi bisa berbahaya, Bila menggunakan leverage untuk membeli lebih aset yang menawarkan pengembalian rendah atau spread profit yang sempit—dengan kata lain, aset yang sepenuhnya berharga wajar atau terlalu mahal tergolong Tidak masuk akal untuk menggunakan leverage hanya demi untuk mencoba meningkatkan imbal balik/return dari kondisi pas pasan tidak memadai menjadi pengembalian yang memadai.Penekanannya adalah Leverage memperbesar hasil tetapi tidak menambah nilai dari perusahaan tersebut
  • Salah satu cara untuk meningkatkan hasil investasi adalah dengan memikirkan apa “kesalahan hari ini” dan mencoba menghindarinya.
  • Ketika tidak ada yang sangat pintar untuk dilakukan, potensi jebakan terletak pada bersikeras untuk menjadi pintar.
  • Portofolio yang mengandung terlalu sedikit risiko, memang dapat membuat Anda berkinerja buruk di pasar bullish, namun perlu diingat bahwa tidak ada yang pernah bangkrut.
  • Keberhasilan tindakan investasi Anda seharusnya tidak terlalu bergantung pada hasil normal yang berlaku; sebagai gantinya, Anda harus mengizinkan hasil yang luar biasa
  • Krisis keuangan terjadi sebagian besar terjadi karena peristiwa krisis tersebut belum pernah dilihat sebelumnya , ditambah dengan struktur saat ini yang tidak siap dirancang untuk menahannya.
  • Perlu dicatat bahwa asumsi bahwa sesuatu hal yang tidak mungkin terjadi, berpotensi untuk terjadi, karena orang yang percaya bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, akan terlibat dalam perilaku yang malah berisiko dan dengan demikian mengubah lingkungan untuk benar terjadi.

© 2022, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA