Dalam dunia bisnis, kegiatan akuisisi dapat terjadi kapan saja. Salah satu alasan utama terjadinya akuisisi antar perusahaan adalah karena dengan kegiatan akuisisi kedua belah pihak akan mampu mencapai nilai pertumbuhan secara lebih cepat dibandingkan jika harus membangun secara mandiri sebuah unit perusahaan tersebut. Dengan melakukan akuisisi, perusahaan secara langsung akan menerapkan sebuah motif ekonomi, yaitu motif mendapatkan keuntungan karena secara otomatis potensi keuntungan yang akan didapatkan akan jauh lebih besar di saat beberapa perusahaan bergabung menjadi satu.
Menurut pendapat Marcell Go, akuisisi dapat juga disebut sebagai investasi peranan modal karena adanya penguasaan sebagian saham dari perusahaan subsidiary (anak perusahaan) yang dilakukan melalui pembelian saham dalam jumlah lebih dari 50%. Jadi, dapat disimpulkan akuisisi adalah penggabungan beberapa perusahaan yang dilakukan dengan cara membeli membeli secara sebagian atau seluruh saham dan aset perusahaan yang hendak diakuisisi. Perusahaan yang diakuisisi akan berstatus sebagai anak perusahaan dan tetap memiliki badan hukum yang terpisah.
Hal yang perlu diingat adalah akuisisi dengan merger memiliki pengertian yang berbeda. Terkadang masih ada beberapa pihak yang belum memahami dengan baik kedua istilah tersebut. Akuisisi dan merger memiliki kesamaan dalam hal penggabungan beberapa perusahaan, tetapi dalam merger hanya satu perusahaan saja yang tetap berdiri serta bertahan, sedangkan perusahaan lainnya tidak lagi ada (amalgamasi). Intinya, akuisisi lebih bersifat fleksibel daripada merger karena masih mengijinkan adanya badan hukum pada masing-masing anak perusahaan yang dinaunginya.
1. Tersedianya akses modal
Saat mengalami akuisisi, perusahaan yang notabene masih tergolong perusahaan skala kecil akan mengalami peningkatan dalam standar operasionalisasi perusahaannya. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan tersedianya akses modal yang besar karena perusahaan mengalami penggabungan, sehingga cadangan modal yang tersedia akan semakin besar pula. Dengan tersedianya akses modal yang besar, pertumbuhan kualitas, mutu, serta standar dari sebuah perusahaan akan semakin meningkat pula karena beban perusahaan akan semakin berkurang.
2. Berkurangnya hambatan yang masuk
Dalam akuisisi akan terjadi adanya pengurangan hambatan yang masuk dalam pasar khususnya pada jenis produk baru yang baru diluncurkan. Misalnya, perusahaan A yang mengakuisisi 4 perusahaan akan meluncurkan produk kesehatan baru, di mana secara otomatis produk baru tersebut akan berpotensi lebih mudah dikenal secara instan oleh publik apalagi jika perusahaan tersebut selama ini memiliki reputasi yang baik. Dengan begitu, biaya operasional perusahaan semakin bisa ditekan, umumnya yang berkaitan dengan promosi atau riset terhadap minat pasar.
3. Meningkatnya kekuatan pasar
Kekuatan pasar secara otomatis akan mengalami peningkatan akibat penggabungan beberapa perusahaan tersebut karena secara langsung berdampak pada menguatnya invasi produk pada sebuah pangsa pasar, sehingga perusahaan akan mampu bertahan di tengah derasnya persaingan antar kompetitor dan memungkinkan untuk mendapatkan tingkat pemasukan yang baik bagi perusahaan.
1. Pengawasan Secara Lebih Maksimal
Saat perusahaan mengalami akuisisi, perlu untuk melakukan pengawasan secara lebih menyeluruh dan intens terhadap beberapa perusahaan yang berstatus sebagai anak perusahaan. Pengawasan tersebut bertujuan agar visi, misi, serta tujuan dari induk perusahaan tidak melenceng dapat dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya.
2. Tujuan yang bertentangan
Beberapa perusahaan yang tergabung menjadi satu dalam sebuah akuisisi memungkinkan untuk terjadinya perbedaan tujuan pada masing-masing perusahaan. Hal tersebut terjadi dikarenakan masing-masing perusahaan pernah menjalankan kegiatan operasional dalam ruang lingkup yang berbeda, sehingga memungkinkan untuk terjadinya perbedaan tujuan yang dapat memicu pertentangan.
3. Budaya yang tidak cocok
Masing-masing perusahaan tentunya memiliki budaya yang berbeda-beda dan telah ada sejak lama. Oleh sebab itu, jika akan melakukan akuisisi hendaknya dilakukan riset dengan memikirkan secara cermat perusahaan apa yang hendak diakuisisi. Jangan sampai mengakuisisi perusahaan yang memiliki nilai-nilai kebudayaan yang bertentangan dengan dari perusahaan Anda karena hal tersebut dapat mendorong terjadinya permasalahan serta konflik antar internal perusahaan.
1. Akuisisi horizontal
Akuisisi horizontal adalah bentuk akuisisi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atas perusahaan lainnya yang bergerak pada sektor usaha sejenis. Akuisisi horizontal umumnya dilakukan untuk mengatasi masalah persaingan antar perusahaan, sehingga berniat untuk melakukan akuisisi pada perusahaan kompetitor yang setingkat dengan perusahaan tersebut. Jika mengalami akuisisi maka secara otomatis akan memperluas pangsa pasar terhadap suatu komoditas tertentu.
2. Akuisisi vertikal
Akuisisi vertikal adalah bentuk akuisisi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atas perusahaan lainnya yang masing-masing bergerak pada satu mata rantai produksi. masih dalam satu mata rantai produksi. Tujuan dilakukannya akuisisi vertikal adalah untuk memastikan adanya ketersediaan terhadap pasokan suatu komoditi yang diproduksi. Selain itu, akuisisi ini juga bertujuan untuk mempersingkat waktu produksi dan penghematan atas biaya dan juga bahan baku untuk kegiatan produksi dan distribusi.
3. Akuisisi konglomerat
Akuisisi konglomerat adalah penggabungan perusahaan yang tidak terikat dengan berbagai perusahaan, baik secara horizontal maupun vertikal. Tujuan dilakukannya akuisisi konglomerat adalah agar masing-masing perusahaan yang tergabung dalam akuisisi dapat menunjang pertumbuhan perusahaan dari segi pengurangan berbagai jenis biaya, sehingga menimbulkan suatu efisiensi dan juga berguna untuk mengisi portofolio perusahaan.
Salah satu cara yang dapat dipertimbangkan untuk menumbuhkan laju pertumbuhan perusahaan dapat dilakukan dengan langkah melakukan akuisisi terhadap beberapa perusahaan. Melalui akuisisi, pertumbuhan perusahaan akan mengalami peningkatan, segala persoalan terkait biaya dapat ditekan karena tersedianya akses modal yang cukup besar, memperlancar jalannya operasionalisasi perusahaan, serta dapat digunakan untuk mengisi portofolio perusahaan.
Namun, untuk mencapai akuisisi yang bernilai positif terdapat satu hal yang harus diperhatikan, antara lain pemilihan perusahaan yang hendak diakuisisi harus dilakukan secara cermat untuk menghindari adanya kendala atau permasalahan yang sangat memungkinkan untuk terjadi atas berbagai perbedaan latar belakang dari masing-masing perusahaan.
© 2021, Writer Beta. All rights reserved.