Pernahkah kamu mendengar istilah agile? Agile merupakan salah satu cara pengembangan software dengan proses repetitif kecil atau iterasi, di mana kita harus memiliki jalur linier dari awal hingga akhir yang tidak dapat dipotong atau diubah di tengah proses berlangsung. Jadi, prinsip agile sendiri berhubungan dengan fleksibilitas dalam setiap perubahan.
Agile pertama kali digunakan pada perusahaan Jepang, yaitu Toyota pada akhir tahun 1970-an, di mana produksi mobil menerapkan sistem air terjun.
Terdapat beberapa tujuan pengembangan agile yang terbagi atas 6 bagian, yakni sebagai berikut:
1. Sistem Aplikasi dan Pekerjaan Bernilai Tinggi
Tujuan utama dari pengembangan agile yakni untuk dapat menghasilkan sebuah perangkat lunak atau software dengan nilai jual tinggi dan juga agar dapat melaksanakan biaya pembuatannya. Hal terpenting lainnya adalah supaya mampu menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.
2. Iteratif, Instrumental, dan Evolusioner
Agile merupakan model pengembangan yang dilakukan secara iteratif, berkelajutan, serta dapat mengalami perubahan jika diperlukan. Selain itu, metode ini juga merupakan pengembangan dan layanan yang fleksibel dan layak digunakan pada suatu proyek dalam waktu singkat.
3. Produksi Berkualitas Tinggi
Kualitas suatu produk software harus dijaga dengan baik walaupun biaya dan waktu yang dibutuhkan relatif kecil.
4. Fleksibel dan Manajemen Risiko
Hal ini dimaksudkan bahwa pada pertemuan dengan klien dapat dilakukan kapan saja, sehingga tingkat fungsionalitas perangkat lunak dapat dipertahankan. Selain itu juga dapat meminimalisir kesalahan pada suatu program atau produk sebelum proses diploid dilakukan pada aplikasi.
5. Kolaborasi
Proses kolaborasi dalam hal ini dapat dilakukan oleh masing-masing tim pengembang agar mendapatkan masukan serta umpan balik yang diberikan oleh klien, sehingga perlu adanya komunikasi dan koordinasi antar masing-masing tim pengembang.
6. Mengorganisir Diri Sendiri dan Tim Mengelola Sendiri
Tujuan akhir dari basis metode agile ini adalah untuk mengembangkan dan memberikan akses kepada manajemen sendiri dalam kaitannya terhadap pembangunan. Dalam hal ini, tugas seorang manajer harus mampu menjadi penghubung antara pengembang dengan klien agar dapat mengurangi terjadinya miskomunikasi.
Berikut prinsip utama dari pengembangan perangkat lunak Agile :
1. Lebih fokus untuk memuaskan klien dengan menjadikannya sebagai prioritas utama agar dapat menghasilkan produk lebih awal dan juga berkelanjutan.
2. Menerima segala bentuk perubahan selama proses pengembangan perangkat lunak meskipun dalam tahap akhir pengembangan perangkat lunak.
3. Mampu menghasilkan suatu produk berupa software yang dapat dibuat dalam jangka waktu minimal 2 minggu sampai 2 bulan dengan kualitas sudah teruji.
4. Terdapat proses kerjasama yang baik antara pengembang dan pihak bisnis selama proyek berlangsung.
5. Mampu mengembangkan lingkungan kerja yang dipenuhi oleh anggota tim dengan motivasi tinggi agar dapat menyelesaikan proyek dengan lebih efisien dan efektif.
6. Komunikasi diperlukan dalam proses pengembangan perangkat lunak
7. Software bekerja dengan baik dan juga sempurna merupakan tolak ukur kemajuan suatu proyek.
8. Agile dapat mengembangkan perangkat lunak secara lebih berkelanjutan dengan dukungan dari masing-masing pihak, seperti sponsor, pengguna, dan juga pelopor.
9. Keunggulan dari sisi teknis dapat dijadikan sebagai hal utama dalam pengembangan perangkat lunak yang menggunakan metode agile.
10. Kesederhanaan sangat penting guna memaksimalkan sumber daya yang ada.
11. Setiap tim pengembang harus melakukan evaluasi diri secara berkala agar dapat bekerja secara efektif dan juga menyesuaikan pola kerja masing-masing tim.
Pada metode agile sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis bagian. Nah, berikut ini penjelasannya:
1. Pengembangan Perangkat Lunak Adaptif atau ASD
2. Agile Modeling (AM)
3. Kristal
4. Metode Pengembangan Sistem Dinamis (DSDM)
5. Pemrograman Ekstrim (XP)
6. Proses Terpadu Rasional
7. Metodologi Scrum
Untuk saat ini, jenis agile yang paling banyak digunakan adalah pengembangan perangkat lunak adaptif, metode pengembangan sistem dinamis, pemrograman ekstrim, dan scrum. Dalam metode scrum banyak digunakan kolaborasi antar tim untuk mengembangkan perangkat lunak.
1. Proses pengembangan software membutuhkan waktu relatif lebih cepat dan tidak membutuhkan sumber daya besar.
2. Perubahan mudah ditangani dengan cepat berdasarkan kebutuhan klien.
3. Server dapat memberikan umpan balik pada tim pengembang dalam proses pembuatan program
1. Tidak cocok jika dilakukan oleh tim yang tidak berkomitmen untuk dapat menyelesaikan proyek bersama-sama
2.Metode agile akan dinilai kurang tepat dan efisien apabila dilakukan dalam tim berskala besar atau lebih dari 20 orang
3. Setiap tim pengembang harus siap jika ada perubahan waktu
Singkatnya, metode agile merupakan pengembangan perangkat lunak yang lebih didasarkan pada proses dengan pengerjaan secara berulang-ulang. Selain itu, dalam metode agile juga terdapat aturan serta solusi yang telah disepakati dan juga dilakukan dengan kolaborasi antar masing-masing anggota tim.
© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.