Istilah marketplace dan e-commerce mungkin sudah sering disebutkan dalam berbagai aktivitas berbelanja pada media online. Namun, seringkali beberapa pihak masih belum bisa mengerti dengan baik mengenai letak perbedaan serta fungsi masing-masing dari kedua hal di atas.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui perbedaan antara marketplace dengan e-commerce, apalagi jika ingin memulai usaha pada dunia bisnis.
Sebelum dijelaskan lebih lanjut mengenai kedua istilah tersebut, ada baiknya untuk memahami pengertian marketplace serta e-commerce.
Marketplace bisa diartikan sebagai media berbentuk website yang berperan sebagai pihak ketiga atau perantara yang mempertemukan penjual dengan pembeli. Adapun contoh dari marketplace yang berdiri di Indonesia adalah Tokopedia.
Untuk lebih mudah memahaminya, penggambaran marketplace bisa dianalogikan sebagai pasar yang di dalamnya terdapat penjual yang menawarkan kebutuhan kepada pembeli hanya saja interaksi pelayanan serta transaksi dilakukan secara online.
Di sisi lain, e-commerce didefinisikan sebagai media yang menyediakan penawaran serta penjualan produk jenis tertentu yang berbentuk website. Adapun penggambaran dari e-commerce bisa disamakan dengan toko pada umumnya yang mempunyai sistem penjualan atas satu atau lebih jenis produk yang bisa berasal dari berbagai merek.
1. Biaya
Dari segi pembiayaan, membuka lapak pada marketplace tidak membutuhkan biaya besar karena pengeluaran biaya tersebut hanya dilakukan saat ingin menikmati pelayanan dari berbagai fitur premium.
Sedangkan pada e-commerce, biaya yang dikeluarkan lebih banyak karena pemilik bisnis membangun website secara mandiri serta pemeliharaannya memerlukan optimasi untuk dapat terus berjalan dengan baik.
Masing-masing pilihan memiliki kelebihan dan kekurangannya karena meskipun pada tahap permulaan membutuhkan biaya besar untuk pembuatan website serta pemeliharaannya, pemilik e-commerce setidak memiliki wadah personal untuk menawarkan serta menjual produknya.
2. Barang yang Ditawarkan
Barang yang ditawarkan pada marketplace memuat berbagai jenis produk dari berbagai sektor, sehingga memberikan kemudahan bagi pembeli karena tersedianya produk pilihan dengan keberagaman referensi merek.
Sedangkan pada e-commerce, barang yang ditawarkan umumnya spesifik pada produk dari merek yang sama. Keunggulannya adalah pembeli lebih cepat menemukan produk yang dibutuhkan karena dari awal telah melakukan penyeleksian terkait apa yang dibutuhkan.
3. Persaingan
Karena masifnya keberadaan penjual pada marketplace menyebabkan tingginya persaingan. Untuk itu, para penjual berlomba-lomba memberikan harga terjangkau agar produknya semakin cepat diminati oleh pembeli.
Persaingan semacam ini sangat potensial menimbulkan perang harga, sehingga alur produksi tidak hanya berfokus pada penetapan harga tetapi peningkatan kualitas serta inovasi yang ditawarkan.
Sedangkan pada e-commerce, persaingan produk tercermin dari hasil pencarian pada laman google. Para pemilik e-commerce perlu mengeluarkan usaha maksimal agar websitenya dapat muncul pada posisi pertama saat dicari dengan keyword yang berhubungan.
4. Promosi
Promosi pada marketplace atau e-commerce bisa terbantu berkat bantuan beberapa platform media sosial karena saat ini telah disediakan fitur khusus untuk bisnis agar mudah dijangkau oleh khalayak.
Selain itu, bentuk promosi pada e-commerce bisa juga dilakukan dengan meningkatkan trafik melalui SEO sebagai upaya optimalisasi penjualan produk pada website.
Untuk memulai sebuah bisnis, perlu menentukan media apa yang hendak digunakan agar bisnis bisa berjalan lancar tanpa ada kendala besar dari segi modal atau pembiayaan karena hal ini merupakan sesuatu yang krusial serta berkaitan dengan banyak aspek, sehingga perlu dipikirkan secara tepat.
Setelah memahami penjelasan terkait pengertian serta perbedaannya, kedua media di atas masing-masing mempunyai kelebihan serta kekurangannya. Untuk itu, perlu memikirkan dengan baik keputusan yang akan dipilih, sehingga bisnis bisa berjalan dengan baik.
© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.