Pertumbuhan ekonomi selalu berhubungan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, tingkat kesejahteraan masyarakat dijadikan sebagai tolok ukur untuk menilai bagaimana kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini sekaligus memberikan petunjuk untuk melihat permasalahan yang tengah terjadi dan diupayakan untuk mencari solusi serta jalan keluarnya secara bersama-sama.

Apabila pertumbuhan ekonomi suatu negara berada pada nilai positif, maka negara tersebut dianggap mampu dalam meningkatkan hasil produksi barang dan jasa berlandaskan kemajuan IPTEK, dan hal ini pun menggambarkan sebaik apa tingkat kualitas serta standar dari sumber daya manusianya dalam mengelola seluruh kekayaan alam.

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perhitungan nilai berdasarkan adanya perhitungan dari berbagai peningkatan produksi barang dan jasa dari berbagai sektor selama kurun waktu tertentu. Perhitungan tingkat pertumbuhan ekonomi dilakukan secara berkelanjutan dengan beberapa indikator penentu, diantaranya pendapatan nasional, pendapatan per kapita penduduk, serta perbandingan antara kemiskinan dan pengangguran.

Tujuan dari pertumbuhan ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar suatu negara dapat bertumbuh dan bagaimana dampaknya bagi kegiatan ekonomi dalam masyarakat, meliputi tingkat produksi barang serta jasa. Apabila sebuah negara telah mengetahui tingkat pertumbuhan ekonominya, maka akan memunculkan suatu perencanaan kebijakan di berbagai aspek yang harus ditingkatkan atau diperbaiki

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan ekonomi setidaknya terbagi menjadi 3l, diantaranya teori neoklasik, klasik, dan historis. Fungsi dari teori pertumbuhan ekonomi adalah untuk menjelaskan siklus pertumbuhan dan berbagai faktor. Berikut ini penjelasannya:

1. Teori Neoklasik

Teori neoklasik diperkenalkan oleh Adam Smith yang menjelaskan mengenai 3 faktor utama dalam memengaruhi pertumbuhan ekonomi, meliputi modal, tenaga kerja, serta perkembangan teknologi. Hal ini pun berusaha untuk meyakinkan bahwa terjadinya peningkatan tenaga kerja telah mampu memberikan hasil pada pendapatan per kapita. Namun, hal ini pun harus didorong oleh adanya kemudahan dari kemajuan IPTEK.

2. Teori Klasik

Teori klasik menjelaskan mengenai adanya pertumbuhan ekonomi yang baik didasari oleh pertumbuhan penduduk beserta bagaimana perkembangan hasilnya dan hal ini akan menghasilkan imbal hasil secara maksimal apabila telah menerapkan sistem liberal.

3. Teori Historis

Teori historis adalah menjelaskan pertumbuhan ekonomi yang memfokuskan pada aspek historis sebuah negara berlandaskan dengan kegiatan ekonomi masyarakat. Masyarakat diarahkan untuk bersedia melalui berbagai bentuk tahapan sebelum akhirnya mengalami titik kemajuan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

1. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam mampu memberikan jaminan untuk menyediakan serta menghasilkan kebutuhan serta pertumbuhan produksi. Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah mendorong terciptanya pengembangan ide dan inovasi bagi terselenggaranya aktivitas ekonomi yang mumpuni. Selain itu, sumber daya alam mampu mengarahkan dan menghindari terjadinya kelangkaan sumber bahan baku jika hal tersebut diiimbangi pula dengan pengelolaan serta pembaruan dari berbagai jenis sumber daya alam tersebut.

Intinya, masyarakat harus mampu menyesuaikan serta membedakan mana sumber daya yang dapat diperbarui (renewable) dan mana yang tidak bisa diperbarui (unrenewable) karena ini berimbas pada ketersediaan sumber daya alam di masa depan, sehingga harus dikelola sebaik mungkin.

2. Sumber Daya Manusia

Masyarakat yang berperan sebagai sumber daya manusia harus mampu diarahkan untuk membekali dirinya dengan berbagai keterampilan dan kemampuan sehingga nantinya bisa mengelola berbagai sumber daya alam. Untuk itu, pemerintah pun harus turun tangan dalam menyikapi hal tersebut dengan mengadakan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kualitas, kemampuan, dan standar diri dari sumber daya manusia. Namun, pemberian pelatihan keterampilan tersebut harus disesuaikan pula pada sektor serta pengolahan komoditas tertentu agar bisa diproduksi maksimal.

3. Akumulasi Modal Untuk Produksi

Akumulasi modal merupakan bentuk persediaan modal yang dilakukan secara berulang demi menghasilkan output maksimal. Bisa dikatakan jika akumulasi modal adalah tindakan untuk memperbaharui susunan dan kapasitas segala persediaan bahan baku dan alat produksi agar pengolahannya mampu menghasilkan produk terbaik. Modal yang dimaksudkan di sini berupa bahan baku utama pembuatan produk atau jasa, mesin, dan peralatan produksi serta distribusi.

Apabila akumulasi modal terjadi dengan baik dan menghasilkan luaran yang mampu memenuhi kebutuhan pasar maka mampu memberikan dampak bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi, sehingga penting untuk menjamin tersedianya modal secara berkala dan berkesinambungan.

Penutup

Pertumbuhan ekonomi selalu berhubungan dengan bagaimana tingkat kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat didorong oleh berbagai aspek serta faktor, diantaranya kualitas sumber daya manusia, sumber daya alam, teknologi, serta manajerisasi. Berdasarkan hal tersebut, tingkat kesejahteraan masyarakat dijadikan sebagai pedoman untuk menilai bagaimana kondisi perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, pemerintah harus mengupayakan terjaminnya kualitas dari sumber daya manusia agar bisa mengolah sumber daya alam melalui peningkatan teknologi serta tetap diawasi oleh manajerisasi yang baik.

© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA