Krisis ekonomi merupakan peristiwa yang sangat ditakuti oleh masyarakat di seluruh dunia karena sistem perekonomian pada dasarnya saling terintegrasi dan menyebabkan keterkaitan antara satu sama lain.

Sehingga, dampak dari krisis ekonomi begitu besar serta mengakibatkan berbagai kerugian besar atas terancamnya kesejahteraan masyarakat.

Penyebab dari adanya krisis ekonomi bisa berakar dari berbagai konteks, misalnya seperti pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan kelesuan ekonomi di seluruh dunia sejak tahun lalu.

Lantas, Apa Pengertian Krisis Ekonomi?

Dikutip dari situs resmi Market Business News, krisis ekonomi adalah peristiwa terjadinya penurunan atau kemerosotan perekonomian sebuah negara yang terjadi begitu signifikan.

Negara-negara yang mengalami krisis ekonomi tentunya berpotensi untuk mengalami berbagai penurunan pada aspek tertentu, seperti produk domestik bruto, penurunan harga real estate dan ekuitas, serta hiperinflasi.

Peristiwa ini jelas sangat menakutkan karena tidak sedikit orang akan mengalami kerugian dan penurunan pendapatan.  

Secara umum, tanda-tanda terjadinya krisis ekonomi adalah mulai terjadinya penurunan belanja oleh pemerintah, meningkatnya jumlah pengangguran.

Selain itu, krisis ekonomi juga turut menimbulkan kenaikan harga barang-barang pokok, sehingga berimbas pada terjadinya penurunan daya beli serta konsumsi masyarakat.

Segala imbas dari krisis ekonomi pada akhirnya akan berujung pada penurunan pembangunan serta pertumbuhan ekonomi.

Penyebab Krisis Ekonomi

Pertama, total kepemilikan dari hutang pemerintah tidak terkendali dan menyebabkan negara tidak mampu untuk melunasinya.

Kedua, tingginya laju inflasi dalam kurun waktu yang relatif singkat sehingga membuat masyarakat tidak berdaya untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.

Seperti penjelasan sebelumnya, apabila nilai inflasi sudah mencapai tingkat keparahan tinggi serta terus berlanjut dalam kurun waktu panjang, maka nilai mata uang akan turun dan perekonomian suatu negara akan semakin memburuk.

Ketiga, laju perkembangan ekonomi yang memburuk menyebabkan negara berada di ambang krisis ekonomi.

Contoh, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi melambat akibat imbas dari munculnya pandemi Covid-19 yang menimbulkan resesi di beberapa negara di seluruh dunia.

Apa Perbedaan Antara Krisis dan Resesi Ekonomi?

Sesungguhnya, cukup mudah untuk membedakan antara krisis dan resesi ekonomi karena berdasarkan dampak dan penyebabnya memiliki penjelasan yang berbeda-beda.

Krisis ekonomi adalah penurunan ekonomi terjadi secara signifikan berdasarkan berbagai faktor-faktor penyebab dan menimbulkan dampak lebih kompleks.

Sedangkan, definisi dari resesi ekonomi adalah perlambatan laju perekonomian yang menggambarkan perkembangan ekonomi bernilai negatif selama 2 triwulan secara berturut-turut.

Penyebab terjadinya resesi umumnya berasal dari siklus bisnis dan dampaknya tidak sebesar dan selama krisis ekonomi.

Langkah-Langkah Menghadapi Krisis Ekonomi

1. Siapkan keuangan

Keuangan adalah hal sangat penting di saat krisis ekonomi berlangsung.

Masyarakat harus dapat mempersiapkan diri secara finansial agar dapat terus berjuang dalam kondisi ekonomi yang semakin tidak menentu dan tidak jelas kapan berakhir.

2. Mengurangi utang

Masyarakat harus menyadari sejak awal bahwa siapapun yang mengalami krisis ekonomi berisiko kehilangan pekerjaan dan berbagai aset, seperti rumah, kendaraan, serta uang simpanan yang diakibatkan oleh utang.

Maka dari itu, belajarlah untuk bisa mengurangi sisa utang dan segera melunasinya secepat agar upaya pemenuhan kebutuhan mendasar tidak terganggu.

3. Mencari penghasilan tambahan

Manfaatkan keterampilan yang dimiliki sehingga memperoleh inovasi baru yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan sumber penghasilan tambahan.

4. Saling mendukung antar keluarga dan kerabat

Kondisi krisis ekonomi yang memburuk dapat mengubah kehidupan seseorang yang tadinya sangat berada menjadi kekurangan dalam waktu sangat cepat.

Hilangnya kekuatan dan kesempatan untuk mencukupi berbagai kebutuhan begitu besar, sehingga penting untuk saling mendukung dan menguatkan satu sama lain agar tetap semangat dan produktif untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

5. Menyimpan persediaan makanan

Penting untuk menyiapkan persediaan makanan selama krisis ekonomi masih berlangsung.

Oleh karena itu, atur strategi agar bisa memenuhi ketersediaan dari persediaan makanan, sehingga bisa mengatasi dampak dari krisis ekonomi, seperti kelangkaan makanan hingga tingginya nilai jual akibat persediaan yang semakin menipis.

6. Menjaga kesehatan

Menjaga kesehatan fisik dan mental begitu penting karena membantu mengarahkan pikiran dan mental yang sehat agar bisa menghadapi berbagai tantangan saat menjalani kehidupan atas efek dari krisis ekonomi.

Penutup

Dampak dari krisis ekonomi begitu kompleks dan menyeluruh, sehingga masyarakat ikut terkena imbas dari hal tersebut.

Berbagai faktor menjadi penyebab dari krisis ekonomi dan hal tersebut biasanya membutuhkan waktu lama untuk mengembalikan kondisi ekonomi seperti sedia kala.

Apabila sebuah negara mengalami krisis ekonomi, masyarakat harus mempersiapkan diri untuk menghadapi segala risiko dan penyebabnya untuk bisa bertahan hidup di tengah berlangsungnya krisis ekonomi yang tidak pasti kapan berakhirnya.

© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.

Artikel Lainnya oleh Tim editor emiten.com

Startup yang terus berkomitmen tingkatkan kualitas ekosistem pasar modal Indonesia

PT APLIKASI EMITEN INDONESIA