Salah satu pernyataan terkenal Warren Buffet ialah “don’t put all your eggs in one basket”. Jika dijelaskan secara lebih mendalam, Buffet ingin jika kegiatan yang kita jalani pada suatu bidang tidak hanya berfokus pada satu hal saja melainkan perlu untuk memperluas serta mengembangkan hal tersebut ke hal lainnya.
Konsep diversifikasi pada model bisnis implementasinya hampir sama ketika berinvestasi dalam pasar modal. Diversifikasi diperlukan agar kedepannya bisa mengalihkan serta mengontrol situasi jika nantinya bertemu ketidakpastian yang menyebabkan kerugian dalam berbisnis.
Strategi diversifikasi merupakan kajian yang dikembangkan pada tahun 1957 oleh Igor Ansoff dalam cakupan 4 strategi utama pertumbuhan supaya bisa melihat bagaimana pertumbuhan dan perluasan jangkauan pemasukan dalam berbisnis.
Diversifikasi usaha merupakan strategi pengembangan usaha dalam menciptakan produk-produk baru untuk memperluas jangkauan dan menciptakan pangsa pasar baru. Diversifikasi bisa dilakukan dalam berbagai skala bisnis dengan catatan segmentasi pasar yang berlaku antara usaha saat ini dengan usaha baru memiliki perbedaan. Selain itu, diversifikasi usaha memerlukan inovasi serta kreativitas agar mampu menghasilkan bentuk produk yang beragam.
1. Meningkatkan Kualitas Produk
Diversifikasi bertujuan untuk mengendalikan serta mengembangkan produk berdasarkan mutu, standar, kualitas ke dalam harga agar bisa bersaing dan bertahan dengan produk kompetitor lainnya.
2. Meminimalisir Risiko Usaha
Diversifikasi usaha mampu untuk meminimalisir risiko karena bisnis yang dijalankan tidak hanya berpusat pada 1 industri saja, namun diakali dengan mengembangkan industri lainnya yang masih berkaitan dengan industri utama.
Misalnya, usaha yang dijalankan berada pada industri pengolahan makanan dan diverisifikasi usaha dapat dimulai dari pengadaan bahan baku produksi hingga pengolahannya, di mana jika hal dilakukan juga mampu menghindari adanya kelangkaan bahan baku di kemudian hari. Selain itu juga bisnis yang dijalankan bisa memperoleh keuntungan jika pengadaan bahan baku disediakan untuk kepentingan bisnis pihak lain.
3. Memperluas Jangkauan Bisnis
Diversifikasi usaha mampu memberikan dorongan agar bisnis yang dijalankan bisa diperluas. Jangkauan pasar yang luas semakin lama dapat mendorong timbulnya kekuatan untuk bisa menguasai pasar.
1. Diversifikasi Vertikal
Diversifikasi vertikal memiliki alur kerja yang membebaskan suatu perusahaan untuk bisa memasarkan produk usahanya ke berbagai bentuk hasil produk atau tidak berpaku pada produksi barang yang serupa.
2. Diversifikasi Horizontal
Diversifikasi horizontal merupakan diversifikasi yang menggambarkan masing-masing unit usaha memiliki tingkatan yang hampir sama dengan perbedaan acuan target pasar yang didasari oleh kebutuhan dari masing-masing calon pembeli, sehingga dapat dikatakan jika produksi bisnis dijalankan sesuai dengan alur penyesuaian kebutuhan calon pembeli.
Strategi diversifikasi ditentukan dengan cara melaksanakan pembagian produk usaha yang berhubungan atau bisa juga mempunyai perbedaan. Terdapat 2 jenis diversifikasi usaha agar bisnis yang dijalani bisa memperoleh capaian maksimal demi keberlanjutan usaha.
1. Strategi Konsentris
Strategi konsentris dilakukan dengan menambah produk-produk baru yang berkaitan dari segi fasilitas penunjang, sumber daya, teknologi, serta teknik pemasarannya yang diterapkan dengan langkah-langkah yang sesuai dengan produk sebelumnya.
2. Strategi Konglomerasi
Strategi konglomerasi dilakukan dengan menambahkan jenis produk baru pada ruang lingkup pasar yang berbeda dengan jangkauan produk dan pasar sebelumnya.
Diversifikasi usaha memberikan gambaran bagi para pelaku bisnis untuk bisa mempersiapkan segala strategi dalam menjalankan bisnis. Pertumbuhan serta perkembangan bisnis merupakan poin utama pencapaian tujuan dalam diversifikasi usaha karena mendorong bisnis untuk terus menciptakan inovasi dan kreatifitas demi mempertahankan keberadaan bisnis secara jangka panjang.
© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.