Audit merupakan pemeriksaan formal atas akun keuangan individu, bisnis, atau organisasi yang menghasilkan laporan audit. Audit Internal ini dilakukan oleh para anggota dari organisasi ataupun bisnis yang sama, sedangkan audit eksternal dilakukan oleh badan pengatur/pemerintah.
Pada umumnya, laporan audit ini berupa dokumen yang disiapkan oleh auditor profesional pada akhir proses audit. Sehingga dengan adanya laporan audit dapat menghasilkan detail pada data keuangan.
Laporan audit merupakan sebuah laporan yang di dalamnya terdapat opini audit yang dipublish oleh auditor independensi setelah memeriksa laporan keuangan entitas dan juga laporan terkait.
Itu termasuk laporan keuangan, akun manajemen, laporan manajemen. atau laporan lain seperti laporan yang sesuai. Kebanyakan, laporan ini dipublish sesuai dengan hasil pemeriksaan dari profesional auditor pada kriteria juga standar pengukuran.
Contohnya, auditor dapat melakukan audit atas laporan keuangan klien pada standar akuntansi yang digunakan untuk dapat menyusun laporan keuangan tersebut, di mana mereka memeriksa dan melihat kembali apakah laporan tersebut telah disusun dengan pandangan yang benar dan sesuai pada standar akuntansi atau tidak. Nah, standar ini berupa PSAK, IFRS, dan PABU.
Setelah menyelesaikan pengujiannya, auditor kemudian mempublikasikan laporan audit atas laporan keuangan yang baru saja mereka audit. Isi dari laporan ini juga berupa opini-opini mereka terhadap laporan keuangan.
Laporan audit ini pada umumnya sering digunakan oleh para stakeholders seperti manajemen entitas, pemegang saham, pemerintah, dewan direksi, investor, dan lain sebagainya. Tidak sedikit yang terjadi, laporan audit diterbitkan untuk dapat mencakup laporan keuangan selama periode satu tahun.
a. Untuk para investor, laporan audit ini digunakan untuk dapat menilai kinerja keuangan juga posisi keuangan entitas untuk peluang investasi mereka.
b. Untuk instansi pemerintah, laporan audit dan laporan keuangan digunakan untuk dapat menilai kelengkapan dan keakuratan laporan perpajakan.
c. Untuk para stakeholders dan dewan direksi, laporan audit digunakan untuk dapat menilai integritas manajemen dan transparansi laporan keuangan.
1. Meminta Dokumen Keuangan
Setelah memberitahu organisasi tentang audit selanjutnya, auditor biasanya meminta dokumen yang terdaftar di daftar periksa audit pendahuluan. Dokumen-dokumen ini dapat meliputi salinan-salinan laporan audit yang telah dibuat sebelumnya, laporan bank asli, kwitansi dan buku besar.
2. Siapkan Rencana Audit
Auditor wajib untuk memeriksa berbagai informasi yang ada pada dokumen dan membuat perencanaan bagaimana audit ini akan dibuat. Lokakarya risiko dapat dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi kemungkinan masalah yang dapat terjadi. Kemudian, rencana audit tersebut akan dibuat.
3. Jadwalkan Rapat Terbuka
Selanjutnya, manajemen senior dan juga staf administrasi kunci diundang untuk menghadiri pertemuan terbuka yakni ruang lingkup audit dipresentasikan oleh para auditor.
Kerangka waktu untuk audit ditentukan, dan setiap masalah waktu seperti jadwal liburan dibahas dan ditangani. Besar kemungkinan, kepala departemen akan diminta untuk menginformasikan staf mengenai perkiraan wawancara dengan auditor.
4. Melakukan Kerja Lapangan di Situs
Kemudian, auditor memperoleh informasi yang dikumpulkan dari rapat tersebut dan menggunakannya untuk dapat menyelesaikan rencana-rencana yang telah disusun sebelumnya. Dari situ, kerja lapangan akan dilaksanakan dengan memulai komunikasi dengan anggota staf dan meninjau prosedur dan proses.
1. Membuktikan integritas manajemen kepada pemegang sahamnya karena auditor adalah independensi manajemen, maka laporan tersebut dapat membuktikan apakah manajemen tersebut jujur kepada pemegang sahamnya atau tidak. Ini terkait dengan prinsip dan teori keagenan.
2. Sebagai bentuk persyaratan hukum dan peraturan tetap karena sebagian besar negara mengharuskan entitas yang memiliki kriteria khusus agar laporan keuangannya diaudit oleh auditor independen. Kriteria ini yakni berupa nilai aset, omset tahunan, dan juga jumlah karyawan. Auditor ini merupakan bukti yang dapat membuktikan bahwa entitas ini sesuai dengan hukum yang ada kepada pemerintah.
3. Laporan audit yang dikeluarkan oleh auditor profesional dan independen yang independen secara operasional dari manajemen entitas. Laporan yang dikeluarkan dari mereka dapat membantu pengguna laporan keuangan untuk memastikan bahwa informasi keuangan tersebut benar atau tidak.
4. Laporan ini bisa menolong mereka untuk mengelola anak perusahaan secara lebih efektif.
5. Membantu para stakeholders untuk mengerti tentang kondisi keuangan dan juga operasional entitas. Ini mungkin poin yang paling penting, auditor diharuskan untuk menyatakan laporan auditor apakah entitas memiliki masalah going concern atau tidak. Ini termasuk masalah keuangan dan non-keuangan yang dapat menyebabkan entitas menghadapi kebangkrutan di masa mendatang sejak tanggal laporan audit.
6. Merupakah persyaratan pemegang saham. Pada umumnya, para stakeholders ini ingin laporan keuangan entitasnya diaudit. Laporan ini ditinjau oleh para ahli dan diungkapkan dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh sebagian besar pemegang saham yang tidak memiliki latar belakang keuangan atau audit.
7. Persyaratan perusahaan induk. Sebagian besar induk yang mempunyai anak perusahaan yang berjalan di negara lain atau bahkan di negara yang sama, umumnya laporan keuangan anak perusahaannya yang diaudit.
Pada dasarnya, laporan audit dibutuhkan dan berperan penting terhadap kelancaran kegiatan yang berhubungan dengan aspek keuangan. Tidak hanya berguna bagi pihak perusahaan saja, laporan audit juga berfungsi dan berguna bagi para investor, instansi pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.
Sehingga, bisa disimpulkan laporan audit begitu penting khususnya untuk melihat gambaran dari kondisi keuangan yang nantinya berguna untuk menentukan tahapan berikutnya mengenai alur operasional serta produktivitas dari sebuah bisnis.
© 2021, Moderator emiten.com. All rights reserved.